Penampilan Sangat Agamis, Teroris Berinisal P di Sleman Mengecoh Tetangga

Binsar

Saturday, 21-12-2019 | 10:00 am

MDN
Debasement Khusus (Densus) 88 Anriteror Mabes Polri, saat menggeledah rumah teroris berinisial P di Sleman DIY, Jumat (20/12/2019). [ist]

Sleman, Inako

Orang bijak mengatakan bahwa penampilan itu manipulatif, karena tidak tidak secara lengkap menggambarkan jati diri seseorang secara lengkap.

Simak Video InaTV jangan lupa "klik Subscribe and Like" untuk NKRI Hebat.

 

 

Hal itu paling tidak diperlihatkan seorang terduga teroris berinisial P (57) asal Kutu Wates, Sinduadi, Mlati, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Anriteror Mabes Polri, Jumat (20/12/2019).

Menurut keterangan ketua RW 13, RT 7 Dusun Kutu Ngemplak, Nur Hidayat (39), penampilan sehari-hari P sangat agamis, berkoko, berjenggot dan istrinya memakai niqab cadar. Ia berbeda dengan masyarakat Muslim pada umumnya.

P juga diketahui mempelajari ilmu Islam yang berbeda dengan warga pada umumnya. Apa yang dia pelajari dan diyakini coba diterapkan pada warga, bertentangan dengan Imam Masjid.

P Tidak mau datang dan kumpul gotong- royong bersama warga. Misal kalau ada yang meninggal, tahlil, yasin, P membidah dan mengharamkan. Tambah lebih ekstrim lagi setelah memiliki yayasan sebagai bisnis keluarga.

"P memiliki jaringan Jamaah Muslim yang berbeda sampai melakukan crash dengan peribadatan warga sampai keluarganya tidak menginjakkan kakinya ke masjid warga. Beribadah bersama-sama dengan kami kira-kira 3 sampai 4 tahun yang lalu," terangnya.

Hidayat menambahkan, P dulunya bergaul dengan warga. Tapi semenjak tiga tahun yang lalu tidak pernah.

"Mulai berubah semenjak sekolah PAUD/TK berkembang. Di sekolah itu, istrinya sebagai kepala sekolah dan P sebagai bendahara," tambahnya.

Setelah ditangkap, petugas kemudian melakukan penggeledahan di rumah P dengan mengajak Ketua RW Kutu Ngemplak sebagai saksi. Sebab rumah P berada di di perbatasan Dusun Kutu Wates dan Kutu Ngemplak dengan akses utama yang memakai jalan Dusun Kutu Ngemplak.

Dari pengeledahan itu, petugas mengamankan sejumlah barang yang mencurigakan, ditenggarai unsur mungkin bom sehingga meminta tim Jibom (penjinak bom) menguji beberapa cairan. Untuk memastikan apakah cairan menjadi bagian untuk merakit bom.

"Ada beberapa cairan yang ditemukan di dalam botol, 5 sampai 10 botol, lalu ada yang di dalam 2 jerigen, serta dalam botol bekas aki dan 2 botol Aqua yang berwarna kekuningan dan kemerah-merahan," kata Dayat di lokasi, Jumat 20 Desember 2019 malam.

Dia menjelaskan, untuk barang-barang yang dibawa di antaranya charger HT, headset HT, bacaan berbau HTI, khilafah, syiah dan beberapa buku lainnya.

"Saat penggeledahan juga ditemukan HP jadul, tapi HP yang dimiliki terduga P malah belum ditemukan. Sehingga harus menunggu lama keterangan dari istrinya yang drop karena tiba-tiba dikepung Tim Densus 88," jelasnya.

TAG#Teroris, #Sleman, #DIY, #Densus 88

190216239

KOMENTAR