Pencemaran Sungai Citarum Didominasi Kotoran Sapi

Bandung Barat, Inako –
Satuan Tugas (Satgas) Sektor 22 Citarum Harum menyebut, pencemaran Sungai Citarum didomiansi oleh kotoran hewan (kohe) yang dibuang ke sungai itu melalui sejumlah anak sungai yang mengalir ke Citarum.
Untuk mengatasi hal itu, satgas sektor 22 Citarum mengaku pihaknya telah menginisiasi pembangunan dua instalasi pengomposan kotoran sapi di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), selama tahun 2018.
Diharapkan, dengan pembangunan dua instalasi tersebut, permasalahan pembuangan kotoran hewan (kohe) ke Sungai Cibeureum dan Cikapundung serta sejumlah anak sungainya yang bermuara ke Sungai Citarum bisa diatasi dengan baik.
"Sudah dua instalasi pengomposan kotoran sapi yang kami bangun di Kecamatan Lembang, sebagai upaya mendukung program Citarum Harum khususnya dalam penanganan kotoran hewan," kata Dansektor 22 Satgas Citarum Harum, Kolonel Inf Asep Rahman Taufik saat ditemui di Desa Gudang Kahuripan, Lembang, Jumat (18/1/2019).
Dia mengungkapkan, saat ini di sembilan desa di Kecamatan Lembang terdapat 22.400 ekor sapi. Jika satu ekor sapi sedikitnya buang kotoran 10 kilogram/hari berarti ada sebanyak 224 ton kotoran sapi untuk di wilayah Lembang saja.
Jika dikurangi 20% dari jumlah itu untuk diolah menjadi biogas, masih ada sekitar 180 ton kotoran sapi yang bisa mencemari lingkungan dan sungai.
Dari sembilan desa, enam desa di antaranya memiliki akses aliran sungai yang mengalir ke anak sungai Cikapundung. Sementara untuk tiga desa sisanya seperti desa Gudang Kahuripan, Cikahuripan, dan Sukajaya, terdapat akses anak sungai yang mengalir ke sungai Cibereum.
Melihat kondisi itu pihaknya memiliki inisiatif untuk membangun instalasi pengomposan salah satunya di Desa Gudang Kahuripan. "Sejak berdiri pada September lalu sudah mampu mengolah total 39 ton kotoran sapi untuk produk yang bermanfaat seperti biodigester dan pengomposan. Tapi itu baru setengah persennya mereduksi total kohe yang dihasilkan di wilayah Lembang," ungkap dia.
Asep berharap agar para peternak sapi ataupun KPSBU yang menghasilkan susu dari sapi, bisa mencontoh apa yang sudah di inisiasi oleh satgas Citarum harum dengan membuat pengomposan kohe. Berdasarkan informasi, rencananya KPSBU akan bekerjasama dengan perusahaan asal luar negeri untuk mengolah kohe menjadi sumber daya listrik.
"Untuk keperluan itu dibutuhkan hingga 300 ton kohe/harinya, sedangkan di Lembang baru menghasilkan 224 ton kohe/hari jadi itu juga masih kurang. Tapi jika itu terealisasi maka persoalan kohe bisa teratasi langsung," pungkas Asep.
TAG#Sungai Citarum, #Kotoiran Hewa, #Pencemaran sungai, #Bandung Barat
190215414

KOMENTAR