Pendidikan Karakter: Peran Guru Memanusiakan Manusia Indonesia Di Era 4.0.

Hila Bame

Monday, 18-03-2019 | 16:43 pm

MDN
Dr. Darmin Mbula (ist))

Oleh: Dr. Darmin Mbula

Jakarta, Inako

Debat Pendidikan oleh Cawapres telah usai. Yang tak pernah usai adalah kehadiran guru-guru di ruang kelas sebagai takdir ilahi  untuk memanusiakan manusia Indonesia di Era 4.0. Kuncinya untuk membuat bangsa Indonesia berkemajuan dan berkeadilan serta makmur sejahtera adalah kualitas pendidikan.

Dan kunci utama kualitas pendidikan adalah "kualitas guru". DI era 4.0, diharapkan kualitas guru sebagai guru umat manusia. 
 
Di era 4.0 rakyat kecil  mengharapkan tak hanya pemerintahnya makin demokratis dan dipercaya rakyat tetapi pelayanan publik juga makin mudah, murah dan tidak  ribet, bebas dari pungli dan korupsi.  

Selain komitmen parpol, era 4.0. membutuhkan jaminan elite politik dan pemerintah memberantas korupsi dan membersihkan negeri ini dari koruptor, juga jangan beri tempat bagi kebencian, kekerasan dan intoleransi di persada nusantara ini.

Kekerasan yang berakar pada kebencian bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Idelogi ekstrem penuh kekerasan bisa masuk ke dalam pikiran setiap orang. Teknologi dan informatika memungkinkan penyebaran ideologi ekstrem berlangsung cepat. 

Di Era 4.0, Lembaga pendidikan di sekolah sejak usia dini hingga Perguruan Tinggi harus membangun semangat berbelarasa, rasa kemanusiaan dan empati yang tulus. Saat ini kita membutuhkan guru-guru umat manusia hadir di ruang-ruang kelas dan, di kampus-kampus untuk menanamkan rasa solidaritas, rasa toleransi, rasa hormat dan saling menghargai. 

 

Di era 4 0, guru umat manusia tak pernah memberi tempat bagi kebencian dan kekerasan di ruang kelas sebab mereka memahami pedagogi sebagai kasih. Kasih sebagai pedagogi itulah kompetensi pedagogi mereka. 

Generasi milenial  di era 4.0. dibentuk oleh guru-guru berkompeten dibidang masing-masing untuk membangun peradaban kasih persaudaraan. Katakanlah para guru bahasa mengajarkan bahasa kasih sebagai dasar komunikasi dan kolaboratif umat manusia.

Demikian para guru agama dan, budi pekerti membentuk rasa religius peserta didik untuk semakin memuliakan Allah dengan memulihkan harkat dan  martabat manusia.

Para guru informatika membentuk peserta didik semakin mumpuni dan humanis. Para guru PKN membentuk peserta didik untuk menjadi manusia demokratis, menguatkan ideologi kebangsaan dengan menanamkan nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.

Guru-guru IPS terpadu membentuk peserta didik untuk memiliki jiwa sosio entreprenur, punya semangat untuk membangun ekonomi berkeadilan dan berkelanjutan tanpa merusak alam sekitar karena ketamakan dan kerakusan.

Guru-guru sains, IPA terpadu mendidik anak anak untuk mencintai lingkungan hidup berbasis kearifan lokal ( biocultural), mengembangkan pupuk organik dan robotik demi kebaikan dan kesejahteraan umat manusia.

Guru-guru olah raga mengolahragkan peserta didik sedemikian rupa segingga tubuh dan jiwa mereka sehat dan menyehatkan masyarkat, tidak tersandra  narkoba.


Siswa/i  SDN  Cawang 04 Jakarta Timur DKI, sedang mengikuti Apel Bendera Pagi Senin( 18/3/2019) foto; dokumen guru SDN  Cawang 04 Jakarta Timur.  
 

Guru-guru seni budaya menciptakan kreasi baru dan melestarikan budaya seni tradisional, dongeng nusantara dalam bahasa ibu, permainan tradisional dan pentas ritus tradisional. Melalui guru guru umat manusia inilah, NKRI semakin berkemajuan, berbudaya, berkeadaban, bermartabat dan berhikmat di Era 4.0.

Simak juga video liputan inakoran.com/inakoTV di SDN Kerta Jaya 1 Kota Surabaya Jawa Timur, pastikan "Klik Subscribe" agar selalu terhubung dengan info menarik lainnya.

TAG#Pendidikan Karakter, #KWI

161647171

KOMENTAR