Pengamat : Ekonomi Indonesia Tetap Kuat di Tahun Politik

JAKARTA, INAKORAN
Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah mengatakan, perekonomian indonesia akan tetap kuat di tahun politik. Seperti diketahui, tahun ini sampai dengan 2024 adalah tahun politik, jelang Pemilu, Pilpres dan Pilgub. Aktivitas ini akan mendorong konsumsi masyarakat.
“Tahun politik dimana banyak aktivitas politik akan meningkatkan permintaan domestik. Banyak belanja politik seperti bikin spanduk dan lain lain,yang akan meningkatkan perputaran uang yg pada akhirnya meningkatkan konsumsi.” kata Piter saat berbincang hari ini (7/2)
Di tengah pelemahan ekonomi dunia, Indonesia memang cukup resilience, dan mampu bertumbuh. “Pertumbuhan yg tinggi disupport oleh pulihnya konsumsi seiring pandemi yg mereda bahkan PPKM sudah dicabut. Sementara investasi meningkat dimana target investasi kementerian investasi bahkan mencapai target. Disisi lain, ditengah tinggi nya harga komoditas indonesia mengalami surplus neraca perdagangan tertinggi sepanjang sejarah.” jelas Piter.
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengumumkan capaian pertumbuhan ekonomi indonesia di 2022 sebesar 5,3%. Pertumbuhan ini sangat impresif dan paling tinggi selama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Secara kumulatif di Tahun 2022 ekonomi mampu tumbuh di angka 5,31 persen, pertumbuhan ini jauh lebih tinggi dari angka pre covid-19 yaitu yang rata-rata sebesar 5 persen sebelum pandemi dan ini merupakan angka yang tertinggi sejak masa pemerintahan bapak Presiden Bapak Joko Widodo," kata Menko Airlangga.
Menko Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan, pertumbuhan ekonomi didorong antaranya oleh sektor konsumsi, investasi, industri pengolahan dan pariwisata.
Piter dan segara memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi 2023 masih menjanjikan. “ Pertumbuhan ekonomi tahun 2023 diperkirakan dikisaran 4,75-5,25. Meskipun perekonomian global diyakini melambat tetapi perekonomian indonesia tetap akan tumbuh positif didorong oleh permintaan domestik dan tingginya harga komoditi. Harga komoditi akan turun tetapi tetap lebih tinggi dibandingkan periode sebelum 2020. “ kata Piter.
Untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi, Piter mengatakan guna mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerintah harus menjaga permintaan domestik atau bahkan memberikan stimulus agar permintaan domestik meningkat. Hal ini terutama dengan menjaga daya beli masyarakat. “Disisi lain pemerintah juga perlu mendorong investasi. Kebijakan hilirisasi adalah salah satu kebijakan yg sudah tepat dan perlu dilanjutkan.” tandas Piter. (end)
190234093
KOMENTAR