Penggemar Barcelona Ingin Agar Xavi Hernandez Tetap Menjadi Bagian Dari Klub Katalan  

Jakarta, Inakoran

Fans Barcelona telah menunjukkan keinginan mereka agar Xavi Hernandez tetap menjadi bagian dari proyek klub.

Melansir Marca, pelatih Blaugrana itu mendapat dukungan, kasih sayang, dan kehangatan yang signifikan dari para suporter selama laga melawan Rayo Vallecano, khususnya di sepuluh menit terakhir.

Di awal pertandingan, para suporter memilih untuk fokus pada pertandingan liga daripada terlibat konflik. Penonton di Estadi Olimpic Lluis Companys meneriakkan, "Xavi Hernandez, ole, ole, Xavi Hernandez, ole, ole,". Teriakan seamkin gemuruh menjelang akhir pertandingan.

Sepanjang pertandingan, hanya terdengar nyanyian teredam "Xavi, ya; Laporta, tidak; Barca, ya; Laporta, tidak," dan "Laporta, mundur," yang dengan cepat dibungkam oleh sebagian besar pendukung dengan peluit. 

Suasana di dalam klub cukup mencekam. Citra institusi, bersama dengan Xavi, telah rusak parah akibat perubahan terbaru dalam proyek klub dan hubungan antara manajemen dan pelatih saat ini sedang tegang.

Pihak klub membocorkan informasi bahwa Joan Laporta sangat kesal dengan komentar Xavi pada Rabu lalu, di mana sang pelatih antara lain mengklaim bahwa situasi ekonomi yang rapuh membuat mereka tidak bisa bersaing di pasar seperti tahun-tahun sebelumnya dengan klub-klub besar lainnya seperti Real Madrid. Pernyataan tersebut dimaknai Presiden sebagai rasa kurang percaya diri mantan gelandang tersebut terhadap tim.

Menurut orang-orang dekat Laporta, dia yakin Xavi tidak bisa memimpin skuad dengan pola pikir seperti itu dan serius mempertimbangkan untuk memecat pelatih yang baru dikukuhkan posisinya tiga pekan lalu.

Pertemuan Mendatang

Laporta yang tidak berangkat ke Almeria merasa tidak senang dengan ucapan Xavi. Namun, dia belum secara langsung menegur Xavi atau mengungkapkan kemarahan atau keraguannya secara terbuka. Mereka diperkirakan akan segera bertemu, mungkin dalam beberapa jam mendatang.

Pernyataan Xavi tampaknya menjadi pukulan terakhir bagi Laporta, yang masih belum yakin dengan masa depan sang pelatih meski perannya baru-baru ini dikonfirmasi hingga tahun 2025. 

Penonton di Estadi Olimpic Lluis Companys yang sebagian besar dipenuhi turis, sebagian besar mengabaikan konflik ini sepanjang pertandingan. Baru menjelang akhir mereka mengutarakan pendapatnya lebih jelas mengenai perubahan sikap presiden dan keraguannya terhadap Xavi. Para penggemar berdiri di samping pelatih mereka.

Ketika ketegangan antara Xavi dan Joan Laporta terus meningkat, masih harus dilihat bagaimana situasi akan berkembang. Pertemuan mendatang kemungkinan besar akan menentukan masa depan Xavi di Barcelona.