Penggunaan VAR Terus Mengundang Kontroversi

Binsar

Wednesday, 29-12-2021 | 13:11 pm

MDN
VAR tidak akan pernah bisa sepenuhnya menggantikan evaluasi subjektif ofisial. [ist]

 

Jakarta, Inako

Ketua wasit FIFA Pierluigi Collina memuji VAR karena membantu wasit mengambil keputusan tepat atas suatu kejadian. Akan tetapi, kantanya, VAR tidak akan pernah bisa sepenuhnya menggantikan evaluasi subjektif ofisial.

Belakangan, teknologi ini terus memicu kontroversi. Sepakbola Italia mengklaim VAR tidak cukup digunakan, sementara Liga Premier Inggris berpendapat penggunaan VAR terlalu banyak.

Di Serie A, VAR digunakan dalam penentuan posisi offside aktif dan pasif dan menganulir gol untuk Atalanta dan Milan dalam pertandingan mereka melawan Roma dan Napoli.

“Tujuan VAR bukan untuk menghilangkan kontroversi, tetapi menghilangkan kesalahan nyata yang memengaruhi hasil dan akibatnya kemajuan reguler sebuah pertandingan. Saya pikir tujuan itu telah tercapai,” kata Collina kepada surat kabar La Gazzetta dello Sport, dikutip dari footballitalia, Rabu.

“Terserah wasit untuk memutuskan apakah posisi offside aktif atau pasif. Yang bisa dilakukan VAR hanyalah memperingatkannya tentang kemungkinan offside,” lanjutnya.

 

Ilustrasi [ist]

 

 

“Penafsiran adalah bagian dari aturan, jadi meskipun situasinya bisa serupa, tidak ada dua yang akan pernah identik. Kita hanya harus menerima bahwa akan ada pandangan yang berbeda tentang suatu situasi. Teknologi membantu, tetapi tidak pernah bisa menggantikan elemen manusia,” tambahnya.

“Sama halnya dengan handball, kami menyarankan penalti ketika lengan diangkat di atas bahu, tetapi kami menyadari itu belum tentu demikian. Seorang wasit harus melihat situasi lagi dan interpretasinya sangat menentukan,” pungkas Colliona.

Menurut Collina, baru-baru ini FIFA bereksperimen dengan peringatan offside otomatis untuk mempercepat proses penilaian VAR, yang bisa dilakukan untuk Piala Dunia 2022.

KOMENTAR