Pengungsi Wamena Akan Curhat Ke Jokowi Terkait Masa Depan Mereka di Papua

Binsar

Monday, 28-10-2019 | 11:00 am

MDN
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw. [ist]

Jayapura, Inako

Sekitar 50 orang pengungsi kerusuhan Wamena Papua menyatakan siap berdialog dengan Presiden Joko Widodo terkait masa depan kehidupan mereka di tanah Papua.

Saat ini, mereka tidak lagi berada di lokasi pengungsian, tetapi menumpang di sejumlah rumah warga, lantaran rumah mereka telah musnah dilahap si jago merah saat kerusuhan di Wamena bulan lalu.

"Para pengungsi saat ini sudah siap berdialog dengan Presiden, walaupun mereka sudah tidak lagi berada di pengungsian karena ditampung dan menumpang di rumah warga,” kata Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw. 

Irjen Paulus melanjutkan, walau sudah berada di rumah warga, sebagian pengungsi seperti anak-anak dan wanita masih merasa belum nyaman sehingga masih mengungsi di rumah ibadah dan instalasi militer.

“Sekitar 50 orang yang masih mengungsi itu adalah korban yang tidak lagi memiliki rumah akibat dibakar perusuh, “kata mantan Kapolda Sumatera Utara itu.

Irjen Pol Waterpauw yang menjabat sebagai Kapolda Papua kedua kalinya itu memastikan bahwa siatuasi keamanan Papua menjelang kunjungan Presiden relatif kondusif.

Secara keseluruhan situasi di Papua dan dua kota yang akan dikunjungi Presiden Jokowi yakni Wamena dan Jayapura, aman dan terkendali.

“Saat ini saya bersama Pangdam XVII Cenderawasih, sejak Minggu (27/10) sudah berada di Wamena,” kata Waterpauw.

Presiden Jokowi, Senin (28/10)  dijadwalkan mengawali kunjungannya di Papua ke Wamena untuk melihat langsung kondisi wilayah itu setelah kerusuhan yang menyebabkan 33 orang meninggal dan ribuan rumah, bangunan dan kendaraan dibakar.

Kemudian Jokowi ke Jayapura untuk meresmikan jembatan “Yotefa” yang membentang di atas teluk Yotefa.

KOMENTAR