Pengurus Golkar Akui Jadi Ketum Tak Bisa Lepas dari Restu Istana

Sifi Masdi

Tuesday, 30-07-2019 | 23:11 pm

MDN
Koordinator Jam Golkar, Rudolfus Jack Paskalis [inakoran.com]

Jakarta, Inako

Jaringan Aktivis Muda Partai Golkar menilai, kursi Ketua Umum Partai Golkar ke depan tidak bisa lepas dari restu istana karena partai yang berlambang pohon beringin itu berada di  barisan partai pendukung pemerintah.

"Kami membaca tanda-tanda zaman. Ini tidak lain karena ada sinyal politik bahwa Ketum Golkar tidak bisa lepas dari restu istana. Dia harus bisa bersinergi dengan Presiden terpilih," kata Koordinator Jaringan Aktivis Muda (Jam) Golkar, Rudolfus Jack Paskalis dalam diskusi bertajuk 'Siapa Layak di Pucuk Beringin?' di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (30/7/2019).

Dari ki-ka : Hamzah Sidik, Ari Nurcahyo, Ade Reza Hariyadi, Jack Paskalis, Dicky Loupatty, moderator Martinus Werimon [inakakoran.com)

 

Menurut Jack, para pihak yang mempunyai suara dalam Munas Golkar merupakan para pengurus DPD I dan DPD II. Ia pun meminta para kader beringin yang tak mempunyai suara dalam Munas tidak ikut campur dalam proses kontestasi Golkar.

"Hari ini yang sudah menyatakan dukungan pada Airlangga Hartanto adalah 85 persen. Mereka menyatakan dukungan tertulis di atas meterai untuk Airlangga," jelasnya.

Jack mengapresiasi Airlangga Hartanto yang telah berhasil membawa Golkar menempati kursi terbesar nomor dua di parlemen. Padahal, Airlangga baru memimpin partai beringin selama 1,5 tahun.

"Kepemimpinan Airlangga cuma 1,5 tahun dan pada saat Pileg Golkar berhasil menduduki posisi II perolehan kursi legislatif DPR RI. Ini prestasi luar biasa. Dan Budaya Indonesia harus mampu memberi apresiasi pada yang berprestasi. 1,5 tahun beliau memimpin dalam konteks situasi partai Golkar yang carut marut," paparnya.


 

 

KOMENTAR