Pengusaha Warteg Akui Terjadi Penurunan Omzet Hingga 50% Gegara Virus Corona

Sifi Masdi

Friday, 27-03-2020 | 17:22 pm

MDN
Warung makan Warteg [ist]

Jakarta, Inako

Warung tegal (Warteg) yang menjadi langganan sebagian besar kelas menengah ke bawah kini sepi gara-gara virus corona (Covid-19).

Pengusaha Warteg mengakui dampak virus corona sangat terasa. Omzet mereka anjlok sekitar 50% karena sepi pembeli.  

BACA JUGA: Pemerintah Dukung Pengrajin Tempe-Tahu Masuk Koperasi

"Turun Drastis, hinggga 50%," kata Ketua Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni kepada wartawan, Jumat (27//3/2020).

BACA JUGA: Jokowi Minta Jualan Sate dan Soto Bukan Kentucky di Rest Area Jalan Tol

Mukroni mengakui bahwa rata-rata warteg kecil memperoleh omzet sekitar Rp 500 ribu per harinya. Sementara, untuk warteg besar bisa memperoleh omzet sampai Rp 2 juta per hari.

Simak video Inatv dan jangan lupa klik "subscribe and like" menuju Indonesia maju.

 

"Yang kecil biasanya sehari ratat-rata Rp 500 ribu dan paling tinggi Rp 1 juta per hari, tapi sekarang turun  Rp 100-200 ribu. Kalau yang besar malah tambah payah yang biasanya Rp 2 juta drop 50% kan nggak bisa nutupin lagi," terangnya.

BACA JUGA:Di tengah Wabah COVID-19, Pemerintah Siapkan  Stimulus  Rp 2 Triliun Untuk UMKM

Menurut Mukroni, jumlah pengusaha warteg di Jakarta sekitar  40.000 orang. Saat ini, pengusaha warteg yang ada di Jakarta bingung mau pulang kampung karena Pemerintah Kota Tegal telah  menerapkan kebijakan lockdown, namun di sisi lain mereka juga sulit bertahan hidup di Jakarta, karena biaya hidup yang mahal.
 

 

KOMENTAR