Penipuan Merajai Masyarakat Diharap Waspada, Butuh Waktu Panjang Untuk Jadi Kaya

Hila Bame

Thursday, 06-11-2025 | 13:11 pm

MDN
Foto (ilustrasi)

 

 

JAKARTA, INAKORAN

Silau dengan kehidupan sebagian orang di perkotaan sebagian warga rela lakukan profesi baru melakukan penipuan dengan berbagai macam rupa. Tidak sedikit yang lakukan rayuan dengan janji untung segunung tapi modal segelintir rupiah saja. 

Korban terbanyak adalah warga masyarakat yang ingin cepat kaya, lelah dijerat kemiskinan tak ada ujung. Sebagian korban tergiur untung besar dalam waktu sesingkat-singkatnya. 

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan sejak 22 November 2024 hingga 15 November 2025 Indonesia Anti-Scam Centre (IASC) telah menerima hampir 300.000 laporan penipuan dari masyarakat.

Untuk diketahui, IASC adalah pusat penanganan penipuan transaksi keuangan.

Forum ini bentuk kerja sama Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI) dengan pelaku industri perbankan, penyedia jasa pembayaran, e-commerce, dan lainnya.

Kepala Departemen Pelindungan Konsumen OJK Rudy Agus Purnomo Raharjo menggambarkan dengan hampir 300.000 laporan yang masuk selama kurang lebih setahun ini, maka IASC setiap harinya menerima 900 sampai 1.000 laporan penipuan.

“Dengan masyarakat yang lapor itu sudah mendekati 300.000, jadi tiap hari IASC terima  laporan 900—1.000 orang yang tertipu.

Saya agak teriris, miris gitu dengan kondisi yang ada,” ucapnya dalam peluncuran GASA State of Scams 2025 Indonesia Report di Jakarta, Jumat (31/10/2025).

Investasi membutuhkan waktu yang panjang sama seperti menanam sawit atau cengkih, setelah 5 hingga 7 tahun akan  berbuah. 

 

KOMENTAR