Penyusutan Hutan Jambi Kian Mengkhawatirkan

Binsar

Wednesday, 19-12-2018 | 12:14 pm

MDN
Penyusutan Hutan Jambi Kian Mengkhawatirkan [ist]

Jambi, Inako –

Fenomena penyusutan tutupan hutan Jambi, yang disebabkan antara lain terjadi karena alih fungsi hutan, membuat banyak pihak khawatir. Salah satunya adalah Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi, Jambi.

"Hutan sebagai tonggak penting dalam keseimbangan ekosistem sudah berada dalam kondisi yang memprihatinkan," kata Direktur KKI Warsi, Rudisyaf, di Jambi, Selasa.

Hasil analisis citra satelit yang dilakukan Warsi menunjukkan tutupan hutan di Jambi tinggal 920 ribu hektare atau 18 persen dari total luas wilayah Provinsi Jambi.

"Kondisi ini tentu jauh dari bawah syarat minimum keseimbangan ekosistem yaitu 30 persen. Ketidakseimbangan ekosistem disebabkan oleh alih fungsi hutan untuk berbagai peruntukan," katanya.

Dia mengatakan wilayah Jambi sekarang sudah didominasi oleh perkebunan kelapa sawit, yang menguasai lahan dengan luas 1,8 juta hektare, serta Hutan Tanaman Industri (HTI) seluas 776.652 hektare dan area dengan Hak Pengusahaan Hutan (HPH) seluas 67.140 hektare.

Penggunaan area hutan secara masif untuk tanaman monokultur seperti dalam HTI dan perkebunan kelapa sawit, menurut Rudi, akan mengganggu keseimbangan ekosistem yang membawa dampak buruk bagi keberlangsungan hidup dan kelestarian makhluk hidup di dalamnya, termasuk kehidupan masyarakat di sekitarnya.

KOMENTAR