Peran Lansia dalam Pembangunan Indonesia

Jakarta, Inako
Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI, Edi Suharto mewakili Menteri Sosial hadir sebagai pembicara kunci pada Launching, Seminar & Talk Show yang diselenggarakan oleh Lansia Aktif Peduli Indonesia (LANTIP Indonesia) mengangkat tema Peran Lansia dalam Pembangunan Indonesia, bertempat di Gedung Tribrata Jakarta Selatan, demikian rilis yang diterima redaksi inakoran.com Minggu (6/10/2019).
Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial memaparkan data hasil Survei Sosial dan Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2018 saat ini penduduk lanjut usia di Indonesia mencapai 24,49 juta jiwa.
Angka tersebut diprediksi akan terus meningkat pada tahun-tahun berikutnya, sehingga sebagai bangsa yang sedang tergolong berstruktur tua kita harus mengambil langkah-langkah antisipatif agar lansia di Indonesia kedepannya menjadi lebih sehat dan produktif sehingga terus berperan dalam pembangunan bangsa.
Untuk mewujudkan kebijakan yang mendukung lansia tetap produktif, mandiri, sejahtera dan bermartabat, Edi Suharto memberikan beberapa saran:
Pertama, Pemerintah Pusat dan Daerah harus menguatkan kepada para keluarga yang memiliki lansia di rumahnya.
Kedua, Pemerintah Pusat dan Daerah harus mendorong dan memberi kesempatan yang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk berpartisipasi mendukung para lansia, memberi kesempatan kerja sesuai kemampuan, dan menyediakan ruang-ruang publik untuk mengekspresikan diri para lansia.
Ketiga, manfaat kamera digital untuk menyediakan pelayanan terbaik bagi para lansia, agar lansia bisa memanfaatkan layanan negara yang bersifat online, secara mandiri.
Keempat, Pemerintah Pusat dan Daerah harus memastikan kemudahan dalam penggunaan fasilitas umum, mencakup puskesmas ramah lansia, fasilitas gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, pasar, terminal bus, stasiun kereta api, dan taman kota yang perlu ditata ulang dengan memerhatikan kebutuhan khusus dan keterbatasan Lansia.
Rasa hormat kepada lansia bukan saja sebagai bagian dari budaya bangsa.
Lebih dari itu sebagai penghargaan atas pengabdian dan kearifan yang telah mereka berikan kepada keluarga, masyarakat, dan bangsa Indonesia.
"Karena itu, para lansia membutuhkan dukungan dari keluarga dan lingkungan masyarakat sekitarnya. Harus diciptakan lingkungan yang ramah terhadap lansia sehingga mereka nyaman menjalani kehidupannya," pungkas Edi Suharto.

Lantip menyelenggarakan acara seminar dan talkshow dengan tema "Peran Lansia dalam Pembangunan Indonesia" pada 06 Oktober 2019 di Gedung Tribrata, Jakarta. Pada kesempatan kali ini juga diagendakan launching perkumpulan Lantip yang telah berdiri sejak 22 Maret 2018 oleh Taufiequrachman Ruki, Ketua Lansia Aktif Peduli Indonesia (LANTIP INDONESIA)
Hadir beberapa pembicara kunci pada acara ini yang usianya lebih dari 80 Tahun, yaitu Soebroto (Guru Besar FE UI), Moeryati Soedibyo (Anggota Dewan Penasehat SOKSI), Jacob Oetama (Pendiri Kompas), dan Titiek Puspa (Tokoh Seniwati Indonesia)
Selamat Hari Guru sedunia simak videonya
TAG#kemensos
190215623
KOMENTAR