Perang Corona Belum Usai, Korban Terus Bertambah IAC-19 Gelar Model perang, Dapur Peduli

Hila Bame

Tuesday, 21-04-2020 | 00:38 am

MDN
Logo Para Rajawali Sumber: Laman IAC-19

 

Jakarta, Inako

 

Sejak Pemimpin Nasional (Presiden Joko Widodo)  mengeluarkan resolusi Bencana Nasional, terkait karat bahaya yang ditimbulkan patogen Corona,  adalah sebuah isyarat eskalasi serangan dari algojo corona  itu bukan surut, tetapi sebaliknya. 

 

BACA JUGA: Berbagi Dalam Senyap Dalam Keriuhan Bencana Covid-19

BACA JUGA: 4 Hari Pencarian, Pencari Ikan Asal Kendal Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

BACA JUGA: Pulang Dari Ijtima Ulama Di Goa, Empat Warga Pemalang Dinyatakan Sehat

BACA JUGA: Ganjar Minta Peserta Ijtima Ulama Gowa Asal Jateng Laporkan Diri

 Para dokter dan perawat telah puluhan meregang nyawa akibat perang langsung  di medan perawatan dengan musuh yang tak jumpa  dengan kasat mata, merangsek keras saluran nafas sesukanya dan,  A Yurianto pun langsung update:  kasus corona hari ini  positif sekian, bertambah segini dari kemarin, sekian orang meninggal, sembuh hanya sedikit, ODP terhitung bla, bla..  dan seterusnya, seiring wajahnya  muram bumi pertiwi  yang terwakili. 

 

Jangan pilu dulu, ambyar segala rupa, pada perang proksi yang terkamuflase sekalipun dan,  ini barangkali keajaiban kerap muncul  dari keseimbangan alam serupa penantang jika dikatakan demikian dan penantang itu adalah penyelamat. 

 

 Indonesia Against Covid 19 (IAC-19), katakanlah sebagai penantang perang corona, penyelamat sesama,  tameng perang (Alat Pelindung Diri; APD) yang telah mereka bagikan kepada puluhan Rumah Sakit kawasan se-Jabodetabek plus Karawang, Jawa Barat, menandai aksi penyelamatan. 

Kuali dan panci di rumah IAC-19, telah menjadi saksi hari-hari ini berangkatnya ribuan nasi kotak lengkap lauk pauk, sambangi para supir taksi dan para pengukur panjang jalan-jalan di metropolitan dengan slogan salam satu aspal (ojol), pekerja sektor ekonomi non kantoran kebagian ransum  dari komunitas ini. 

Selain mereka masih ada yang bekerja di luar ruangan  menunggu uluran tangan, jelas Lourda, Koordinator IAC-19.

Mereka adalah pedagang keliling & kaki lima, tukang becak, petugas kebersihan, pedagang di pasar dan profesi lainnya masih tetap bekerja di luar rumah, mereka bekerja demi mempertahankan penghasilan dan biaya hidup sehari-hari, namun itupun masih terseok, harapan mereka lebam-lebam oleh pukulan keras corona, lanjut Lourda.

Demikian para petani seolah berdiri di tepi jurang,  mereka gamang akan hari esok, timbunan hasil pertanian yang gurem dalam kondisi normal masih blangsat, pukulan palu godam corona keblangsatan kian menjadi dan mencakup. 

Habitus gotong royong kian penting dan perlu dihadirkan segera!!

Juataan petani dan masyarakat "kurang beruntung"  meski bangun tepat pukul lima pagi  bahkan tidak sedikit juga yang bertarung hidup sebelum jam layak bekerja, tetap sedikit yang dibawa pulang, katanya anomali, silakan cari kalu ada kata penggantinya.

Selain menyalurkan tameng perang ke beberapa Rumah Sakit  IAC-19  membuka #DAPURPEDULI MEMBANTU WARGA KOTA  dan PROGRAM PANGAN PETANI. 

Program Dapur Peduli  tersebut jelas Tedy Tricahyo, adalah dapur warung, cafe, restoran, dari para volunteer, yang menyediakan dapurnya untuk mengolah bahan pangan sampai menjadi masakan.  

Sedangkan Program Pangan Petani, menyokong dana untuk para petani agar mereka tetap bisa bekerja meski orang kantoran terkunci corona. Kedua program, lanjut Tedy, membutuhkan dana yang tidak sedikit. 

Salurkan bantuanmu melalui  rekening : BANK MANDIRI No Rekening 104-0078-978-975 a/n Perkumpulan Komunitas Anak Bangsa.

 

Legenda  Indonesia Against Covid -19 (IAC-19) dan mengapa mereka menyeruak ditengah risiko nyawa?

 

Against Covid 19 (IAC-19)  adalah bagian Gugus Tugas Relawan Percepatan Penanganan Covid 19 dalam arahan BNPB, terang Lourda punggawa gerakan. 

IAC -19, jelas Lourda,  tumpukan dari  35 komunitas yang ada di masyarakat untuk bergotong-royong, bahu membahu menggalang dana dalam upaya membantu masyarakat dan pada skala lebih luas meringankan beban pemerintah, pungkasnya. 

 Aksi IAC-19,  bisa di keker di website kami www.kabcare.com," jelas Agnes Lourda Budhidarma atau Lourda, para sekondat memindai pada zoom meeting, Senin (20/04/20).

Di ujung Cakrawala nan biru, Rajawali terbang tinggi menantang badai bahkan, menari  dan terbang tinggi lagi, koherensi dari  koloni Rajawali, demikian Mawar jika tanpa duri, dipertanyakan keharumannya, sebagian orang menyebutnya Legenda, sebagian lagi omong ini Monumen untuk dilegaci kan. Terserah, Gitu aja sih. 

Janga lupa YO AYO NYUMBANG...SERATUS RIBU MU... 

KOMENTAR