Percepat Pemulihan Ekonomi Warga Lombok, ACT Dirikan Warung Wakaf

"Yang terpenting untuk kebangkitan Lombok adalah, kita bangkitkan ekonomi masyarakat. Jika ekonomi kuat, dengan sendirinya masyarakat bisa bangkit,"
Lombok Barat, Inako –
Sejumlah lembaga swadaya masyarakat berlomba-lomba melaksanakan berbagai upaya membangkitkan kembali kegiatan ekonomi warga Lombok Nusa Tenggara Barat pasca dihantam gempa beberapa waktu lalu.
Salah satunya dalah Aksi Cepat Tanggap (ACT), sebuah lembaga nirlaba yang berpusat di Indonesia. Lembaga ini mendirikan warung wakaf di sejumlah titik di Lombok sebagai salah satu upaya membangkitkan kehidupan sosial ekonomi warga di pulau itu.
"Yang terpenting untuk kebangkitan Lombok adalah, kita bangkitkan ekonomi masyarakat. Jika ekonomi kuat, dengan sendirinya masyarakat bisa bangkit," kata Branch Manager ACT NTB, Lalu Muhammad Alfian pada peresmian warung wakaf di Desa Guntur Macan, Kabupaten Lombok Barat, Senin.
ACT, kata Alfian, sudah memulai aksi sejak hari pertama pascagempa dan sedang menjalankan program pemulihan.
Pada tahap tersebut, pihaknya akan membangkitkan kembali beberapa sektor utama masyarakat, seperti di bidang ekonomi dan keagamaan.
Menurut dia, ketika ekonomi masyarakat kuat, maka pemulihan pun akan lebih cepat. Di mana transaksi terus dilakukan, masyarakat terus bekerja, sehingga roda ekonomi terus berputar, dan masyarakat dapat melupakan seluruh beban pasca gempa.
"Jika dalam shalat saja kita akan mendapat ganjaran 27 derajat saat berjamaah, bagaimana dengan saat kita bermuamalah. Tentu tak hanya akan mendatangkan pahala, namun juga kemaslahatan," ujarnya.
Dia menjelaskan, warung wakaf memiliki konsep yang unik. Di mana masyarakat berbelanja, namun juga berwakaf. Karena setiap keuntungan yang dihasilkan dari warung wakaf, akan dijadikan warung qakaf sejenis.
Dengan begitu, nantinya masyarakat tak hanya berbelanja untuk kebutuhan sehari-hari, namun sebagai ladang amal untuk berinfak.
Selain itu, lanjut Alfian, warung yang diisi dengan 300 jenis barang, akan dikelola sepenuhnya oleh masjid. Di mana keuntungan yang diperoleh dari hasil penjualan, nantinya akan dimasukkan menjadi kas masjid.
"Oleh karena itu, jika berbelanja di warung wakaf, tak hanya dapat harga murah, namun juga bisa berinfak. Setiap rupiah dari warung wakaf, kita niatkan sebagai amal," ucapnya pula.
Ke depan, kata Alfian, warung wakaf akan disebar sebanyak 100 unit di Pulau Lombok. Dengan begitu diharapkan perekonomian masyarakat bisa kembali bangkit.
Meskipun warung wakaf menjual barang yang relatif murah, namun tidak akan menyaingi warung-warung lain di sekitarnya. Pasalnya, warung wakaf tersebut nantinya akan melakukan pembinaan kepada warung-warung kecil, seperti menyuplai barang dengan harga grosir.
TAG#ACT, #Ekonomi Warga, #Lombok, #Warung Wakaf
190232707
KOMENTAR