Perempuan Ini Mengaku Dikeroyok Satpol PP Kota Padang Saat Rekam Aktivitas Penertiban Pedagang Kaki Lima

Timoteus Duang

Monday, 29-08-2022 | 14:43 pm

MDN
Sarah Azmi

 

PADANG, INAKORAN.COM

Seorang perempuan di Pantai Purus Kota Padang Sumatera Selatan mengaku mendapat kekerasan fisik dari beberapa anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang pada 17 Agustus 2022 lalu.

 

Kekerasan fisik itu terjadi lantaran perempuan yang bernama Sarah Azmi ini merekam aktivitas penertiban pedagang kaki lima di Pantai Purus oleh Satpol PP Kota Padang.

Saat itu Sarah tengah mengendarai sepeda motor dan mendapati jalanan macet karena adanya penertiban tersebut. Sarah pun turun dari motor dan merekam aktivitas itu.

“Pada pukul lima sore saya mengendarai sepeda motor melewati Pantai Purus. Di sana sudah terjadi percekcokan akibat penertiban pedagang kaki lima menyebabkan jalan macet. Saya memilih berhenti dan mengambil dokumentasi penertiban yang arogan tersebut,” tulis Sarah di Instagram pribadinya.

Saat sedang merekam, tiba-tiba Sarah didatangi oleh tiga orang anggota Satpol PP dan menyuruhnya berhenti merekam. Menurut tiga anggota tersebut, hanya jurnalis yang diperbolehkan untuk mendokumentasikan kegiatan-kegiatan semacam itu.

 


Baca juga

Video Lawas Pria Mirip Dirut Taspen ANS Kosasih Kembali Viral di Twitter


 

Akan tetapi Sarah menilai, larangan tersebut sama sekali tidak berdasar dan oleh karena itu dia terus merekam. Beberapa saat kemudian, seorang anggota perempuan mendatanginya dan menanyakan kapasitasnya sehingga merasa berhak merekam penertiban itu.

Dengan kooperatif Sarah menjelaskan bahwa siapapun boleh merekam aktivitas seperti itu dan sama sekali tidak ada larangan. Mendengar jawaban itu, anggota perempuan tesebut langsung melakukan kontak fisik dengan Sarah.

Beberapa anggota meminta Sarah menghapus rekaman tersebut dan memberikan hp kepada mereka. Karena Sarah tidak mau menuruti permintaan itu, para anggota satpol PP itu kemudian melakukan kekerasan fisik dengan mendorong Sarah menuju mobil dinas.

 


Baca juga

Content Creator Filter Ferdy Sambo Raup Cuan Puluhan Juta dari TikTok


 

“Karena saya tidak mau menghapus dan memberikan ponsel saya kepada mereka, dengan beramai-ramai sekitar 15 anggota Satpol PP melakukan kekerasan fisik di mana pergelangan tangan kiri dan kanan saya ditarik paksa.”

Mereka mencoba mengangkat Sarah ke mobil dinas dengan mengetup leher serta menarik kedua pergelangan tangannya.

“Aparat Satpol PP di samping pergelaran tangan kiri kanan ditarik dan mereka mengangkat paksa kedua kaki saya untuk mencoba dengan kasar mengakat tubuh saya menuju ke atas mobil Sat PP, dan saya bertahan.”

 


Baca juga

Berebut Pacar, Dua Gadis Berantam di Halte Bus


 

Saat itu Sarah langsung berteriak dan beruntung ada warga yang berbaik hati mencoba menariknya keluar dari kepungan anggota Satpol PP tersebut.

“Ketika sulit bernapas karena mereka masih mengetup leher dengan keras dan jumlah banyak membuat saya tak lagi memiliki tenaga.”

“Sehingga saya berteriak meminta tolong, kemudian ada warga yang membantu menarik saya keluar dari tindak kekerasan secara fisik yang membuat beberapa anggota tubuh saya lebam, saya merasakan leher dan perut yang begitu nyeri karena jumlah mereka banyak serta menyerang saya yang sendiri bertahan di tengah-tengah kepungan mereka saat itu!”

 

KOMENTAR