Perempuan-Perempuan Itu Tampil Eksotik Dalam Balutan Kain Tenun Sumba Tengah

Hila Bame

Sunday, 24-03-2019 | 17:44 pm

MDN
Fashion show dari Perancang Jeane di Musro Cafe, Hotel Borobudur Jakarta(15/2/2019) foto:inakoran.com

 

Jakarta, Inako

"Oehhh dong gaga oooo" ( wah mereka tampil cantik.. ya) celetuk seorang penonton dengan logat bagian Timur Indonesia, pada malam fashion show, etnik Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur. 

Malam itu, fashion show  edisi spesial dari perancang Jeane, yang mengkhususkan diri pada hasil tenun Kabupaten Sumba Tengah, NTT  di Musro Cafe, hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (15/2/2019)


Sepatu wanita berbahan kain tenun Sumba Tengah (foto: inakoran/com/inaTV)
 

"Sejak sekolah saya tertarik dengan bahan tenun untuk rancangan saya. Dan kain tenun Sumba Tengah ternyata memiliki karakter tersendiri dan sangat menantang untuk dikembangkan. Lagi pula kain dari daerah itu telah sampai ke Eropa, kami membutuhkan sedikit upaya agar ke depan tidak hanya pedagang yang untung tapi pengrajin yang ada di sana sejahtera" ujar perancang dari Jakarta itu kepada inakoran.com/inaTV.


Aneka motif kain tenun Sumba Tengah (Foto: inakoran.com/inaTV.)
 

Masyarakat di Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang kaya dengan  budaya dan kaya akan keberagaman suku, ras dan bahasa daerah. Salah satu  keberagaman budaya itu ditandai dengan cara berpakaian, motif yang digandrungi dan kapan pakaian adat itu dikenakan.  


Ki-ka: Jeane (perancang kain tenun Sumba Tengah), Ranti (Putri Bahari Indonesia 2018) dan para model yang tampil pada Fashion Show Kain Tenun Sumba Tengah,  NTT, di  Musro Cafe, Hotel Borobudur Jakarta, Jumat (15/2/2019) Foto: inakoran.com/inakoTV. 
 

Salah satu hal yang paling berpengaruh terhadap penampilan kain tenun ialah "bahan dasar kain tenun dan proses". Jika di masyarakat Jawa terdapat kain batik maka, di masyarakat lain khususnya masyarakat  Kabupaten Sumba Tengah Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki kain tenun yang khas, unik nan elegan. 


Ki-ka: Yayie Manafe, Ervie, dan Mia,  kolektor sekaligus pebisnis kain tenun Sumba Tengah, NTT tampil pada malam fashion show di Musro Cafe Hotel Borobudur Jakarta, Jumat (15/2/2019) Foto: inakoran.com/inakoTV
 

Meski secara administratif gugusan-gugusan pulau di wilayah Nusa Tenggara Timur  berada dibawah satu pemerintahan namun tak berarti budaya masyarakatnya juga homogen.

Beranekaragamnya suku yang ada, menyebabkan tiap suku dan etnis memiliki bahasanya masing-masing yang mempunyai ratusan dialek lebih, demikian pakaian adat mereka ada puluhan jumlahnya sesuai banyaknya  kabupaten yang ada di Nusa Tenggra Timur. 

"Kain tenun Sumba Tengah memiliki keunikan dari bahan pewarna alami  yang digunakan dan proses pembuatan lembaran kain tenun yang menghabiskan 12 bulan untuk mengahsilkan dua lembar kain tenun. 

Atau dalam waktu enam bulan hanya menghasilkan satu lembar kain", pungkas Yayie Manafe, pemerhati budaya Sumba Tengah kepada inakoran.com/inakoTV.

Simak video fashion show etnik Sumba Tengah pastikan "klik Subscribe" agar terhubung dengan info hebat lainnya dari berbagai belahan dunia.

TAG#Kain Sumba Tengah, #NTT

190215863

KOMENTAR