Peringati Hari Ibu, WBP Basuh Kaki Ibunda

Pekalongan, Inako
Isak tangis dan penuh haru mewarnai prosesi ritual membasuh kaki ibundanya yang dilakukan oleh Puluhan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIA Kota Pekalongan.
Para WBP tersebut baik laki-laki maupun perempuan duduk bersimpuh dihadapan ibunya sembari menangis dan menatap mata sang ibu. Kemudian, mereka memasukan kedua telapak kaki ibundanya ke sebuah wadah berisi air. Mereka pun mulai membasuhnya. Acara ini dilakukan dalam Peringatan Hari Ibu yang biasa diperingati setiap tanggal 22 Desember. Momen yang kemungkinan susah untuk di dapatkan oleh seorang ibu, ataupun oleh seorang anak, yang tengah menjalani proses masa hukuman
Kepala Rutan Kelas IIA Kota Pekalongan, Anggit Yongki Setiawan mengungkapkan peringatan Hari Ibu di Rutan Pekalongan ini sengaja digelar untuk memberikan kesempatan khusus bagi WBP untuk bertemu ibu serta memanfaatkan momentum ini untuk meminta maaf kepada perempuan yang telah melahirkannya tersebut.
"Kami ingin memberikan kesempatan bagi para WBP Rutan Kelas IIA Kota Pekalongan ini untuk bersama menyambut Peringatan Hari Ibu bersamaan dengan jadwal kunjungan. Kegiatan diawali dengan upacara bersama UPT Kanwil Kemenkuham Kota Pekalongan kemudian petugas Rutan membagikan mawar kepada WBP untuk diberikan kepada sang ibundanya sebagai ungkapan rasa sayang serta permintaan maafnya telah berbuat salah," terangnya, Selasa (24/12/2019).
Menurut Anggit, para ibu WBP tidak kuat menahan air mata melihat aksi sang buah hati mereka. Tidak hanya itu, setelah membasuh kaki ibunya, WBP langsung memeluk erat ibunya sambil menangis. Momentum ini juga dijadikan untuk saling melepas kangen dengan saling berpelukan.
"Acara membasuh kaki ini kami maksudkan untuk sebagai tanda untuk menghargai perjuangan seorang ibu. Oleh karena itu, mereka dapat memahami bagaimana perjuangan seorang ibu membesarkan mereka. Dan kami juga berharap bahwa mereka bisa menyadari kesalahannya dan tidak mengulangi kesalahan yang telah mereka perbuat di kemudian hari setelah bebas dari masa hukumannya," pungkas Anggit.

KOMENTAR