Peristiwa Bom Mulai Berdampak Pada Kehidupan Malam Di Kolombo

Jakarta, Inako –
Dampak dari peristiwa pengeboman atas gereja dan hotel di Kota Kolombo Sri Lanka kini mulai dirasakan oleh sejumlah pengelola bisnis hiburan malam di kota itu.
Sebelum kelompok teroris meledakkan gereja yang sedang menggelar perayaan Paskah, sejumlah klub malam di Kolombo biasanya beroperasi sampai dini hari.
Saat ini, setelah serangan pada 21 April yang menewaskan 257 orang itu, keramaian pesta seakan hilang. Para DJ tampil di lantai dansa yang kosong. Pelayan bar dan kelab malam hanya duduk-duduk di pinggir meja.
Wijesuriya datang bersama satu orang temannya. Hanya mereka berdua pengunjung dalam bar malam itu.
"Biasanya sangat ramai dan sangat bising di sini. Kami terkejut melihat sekarang benar-benar kosong," kata Wijesuriya (26), seperti yang dikutip dari AFP pada Selasa (7/5).
Sri Lanka masih berstatus waspada setelah tiga hotel dan gereja dibom dalam serangan yang diklaim oleh ISIS.
Park Street Mews, jalanan penuh bar, kelab malam, dan restoran, terlihat sepi pada Jumat malam pukul 20.00. Wijesuriya mengatakan mungkin dirinya akan segera pulang ke rumah.
Selain Wijesuriya dan beberapa pengunjung yang terlihat melintas, sepertinya sebagian besar penduduk dan turis di Sri Lanka masih merasa trauma dengan kejadian pengeboman tersebut.
Harpo Gooneratne, salah satu pemilik bar dan restoran, mengatakan kalau kehidupan malam di Kolombo sangatlah sibuk.
"Kehidupan malam Colombo, selama beberapa tahun terakhir, telah meningkat karena kunjungan turis semakin meningkat," kata Gooneratne kepada AFP.
"Ada lebih banyak bar, lebih banyak restoran yang buka, kehidupan malam Kolombo mengalami perubahan besar. Kehidupan malam Kolombo sedang bergairah," katanya.
TAG#Bom Sri Lanka, #Kehidupan malam, #Kota Kolombo
198733664
KOMENTAR