Perkara Mayat Dalam Lemari, Pelaku Di Bawah Umur

Jakarta, Inako
CIP (22) perempuan malang korban pembunuhan yang jasadnya ditemukan dalam lemari di kos kawasan Mampang Prapatan Jakarta Selatan, Selasa (20/11), menyisakan rasa pilu bagi kalayak.
Hasil pemeriksaan sementara, ujar Kombes Indra Jafar, Kapolres Metro Jakarta Selatan, CIP dipukul dibagian kepala menggunakan palu oleh tersangka YP. Setelah dipastikan meninggal dunia, jenazah CIP dimasukkan ke dalam lemari.
NR (17) dan YP (24) menjadi terduga dalam perkara tersebut, dikenakan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, tegas Indra Jafar.
NR (17) merupakan anak di bawah umur yang menjadi salah satu tersangka, wajib mendapatkan pendampingan hukum.
Hal itu disampaikan Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) APIK Jakarta, Siti Mazuma, Sabtu (24/11/2018).
"Dalam Undang-Undang sistem peradilan pidana anak, telah diatur apa saja hak-hak anak, baik sebagai korban, saksi maupun terlibat dalam tindak pidana," kata Zuma terkait penetapan tersangka NR (17).
Menurut dia, anak yang berkonflik dengan hukum merupakan anak yang telah berumur 12 tahun, tetapi belum berumur 18 tahun yang diduga melakukan tindak pidana.
Siti Mazuma menjelaskan, UU Nomor 11 tahun 2012 tentang sistem peradilan pidana anak, setelah dilakukan penangkapan atau penahanan wajib memberitahukan kepada anak dan orang tua/wali mengenai hak memperoleh bantuan hukum.
"Kalo anak di bawah umur dalam pemeriksaan tidak didampingi pengacara, bisa batal demi hukum," ujarnya.
LBH APIK lanjut Zuma, telah sering mendampingi anak-anak yang terlibat dalam tindak pidana, khususnya perempuan. Ketentuan dalam pemeriksaan anak berhadapan dengan hukum harus diperlakukan secara manusiawi, dengan memperhatikan kebutuhan sesuai dengan umurnya.
Selain itu, kata Zuma, bentuk penyelesaian lainnya untuk kasus hukum anak di luar pengadilan dengan cara diversi atau dilakukan melalui musyawarah, melibatkan anak dan orang tua atau walinya korban. Tetapi upaya diversi untuk hukuman dengan ancaman hukuman di bawah 7 tahun.
Dalam perkara tersebut NR terlibat menghilangkan bukti ceceran darah dilantai dan mengusulkan untuk menyimpan jenazah CIP di dalam lemari.
TAG#Polri
190232174
KOMENTAR