Permintaan Turunkan Harga Tiket Hingga 50% Tidak Dituruti, PMII Maluku Demo Pelni Ambon

Binsar

Wednesday, 12-02-2020 | 13:33 pm

MDN
Ilustrasi [ist]

Ambon, Inako

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Maluku melakukan aksi demonstrasi ke Kantor PT Pelni Cabang Ambon Maluku, Rabu (12/2).

Dalam orasinya, para demonstrans mengungkapkan kekecewaan mereka kepada PT Pelni karena tidak memenuhi permintaan mereka untuk menyediakan tiket dengan potongan harga 50 persen.

Menurut para demonstrans, pada 11 Februari 2020, mereka mendatangi bagian operasi dan meminta keringanan harga tiket sebesar 50 persen untuk 50 orang anggota PMII yang hendak berangkat ke Tual.

Akan tetapi, permintaan itu tidak bisa dipenuhi karena itu bukan wewenang para pegawai di bagian operasional PT Pelni.

Karena permintaan tidak dipenuhi maka hari ini, Rabu (12/2) para mahasiswa itupun melakukan aksi unjuk rasa yang berujung bentrok dengan pihak kepolisian Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease.

Menanggapi hal itu, Kepala Cabang PT. Pelni Cabang Ambon, Samto menyesalkan aksi demonstrasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Maluku di kantor BUMN itu.

"Saya sebenarnya memiliki niat baik untuk menerima para demonstran dengan menawarkan 10 orang berdialog. Namun, maunya 15 orang di ruangan kerja. Hanya saja, tidak terealisasi karena mereka telah bersitegang dengan aparat kepolisian," kata Samto.

Dia bahkan telah turun ke loket penjualan karcis/tiket dan meminta berdialog secara damai, kendati personel intel polisi telah berkoordinasi bahwa aksi tersebut belum mengantongi izin dari Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease.

"Sayangnya para demonstran tidak bisa menahan diri sehingga melempar botol minuman mineral dan dilerai aparat kepolisian, tetapi berakhir dengan anarkis. Bahkan, sejumlah demonstran diamankan," ujar Samto.

Simak Video Inakoran.com dan jangan lupa klik subscribe and like

 

Dia mengemukakan, setelah suasana terkendali masih diajak sejumlah demonstran untuk duduk di kursi di depan loket penjualan karcis agar bisa berdialog.

Namun, karena masih menunggu empat koordinator lapangan (korlap) yang diamankan polisi, tiba-tiba personel Polda Maluku datang dan memerintahkan bubar karena aksi tidak memiliki izin resmi.

"Sebenarnya bila PMII Maluku ketemu secara baik-baik, kendati soal keringanan harga tiket itu kewenangan Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub, maka bisa disarankan memanfaatkan jasa KM Sabuk Nusantara 103 yang harga tiketnya hanya Rp35.000 per penumpang," tandas Samto.

Karena itu, dia mengharapkan komponen masyarakat di Maluku yang ingin berurusan dengan PT. Pelni silahkan ke kantor menemuinya secara baik-baik, tanpa harus banyak orang dengan cukup diwakili perwakilan satu atau dua orang saja.

"Saya dipercayakan menjadi Kepala PT. Pelni Cabang Ambon sejak 4 Februari 2020 salah satu tugasnya membenahi pelayanan kepada masyarakat sehingga bila ada yang kurang berkenan terkait dengan pelayanan silahkan bertemu untuk membicarakannya secara baik-baik di kantor," tegas Samto.

 

KOMENTAR