Persija Hanya Bayar Gaji Pemain 25% Dari Maret-Juni 2020, Ini Alasannya

Jakarta, Inako
Persija Jakarta memastikan, selama Maret hingga Juni, seluruh pemain masih mendapatkan gaji sebesar 25 persen dari nilai yang tertera dalam kontrak.
Manajemen Persija menilai, besaran gaji dimaksud sejalan dengan keputusan PSSI sebagai induk olahraga sepak bola tertinggi di Indonesia yang dikeluarkan pertengahan Maret lalu, saat memutuskan menghentikan kompetisi Shopee Liga 1 2020.
.jpg)
Selain sejalan dengan keputusan PSSI, alasan utama klub hanya membayar gaji pemain sebesar 25% selama tiga bulan, karena selama waktu itu, hampir tidak ada klub di Liga 1 yang mendapatkan pemasukan bulanan secara rutin seperti sebelumnya, termasuk Persija.
Baca Juga: PSSI Hentikan Liga Indonesia, Ferry Paulus: Itu Keputusan Tepat, Kami Dukung
Untuk diketahui, ada tiga aktivitas yang menjadi sumber pemasukan klub selama ini yakni penjualan tiket pertandingan, penjualan merchandise dan sponsor.
Selama laga terhenti, praktis tidak ada satupun dari tiga sumber itu yang berjalan sehingga nyaris tidak ada pemasukan sama sekali.
Baca Juga: Persija Akan Adakan Tes Virus Corona Untuk Pemain dan Official
“Prinsipnya kita ikut instruksi PSSI. Saat ini semua tahu bahwa pemasukan klub bisa dibilang berhenti. Semua harus bergandengan tangan untuk melawan dan memerangi virus corona. Kesehatan tim adalah prioritas kami,” kata Fery Paulus mengutip dari laman resmi Persija, Rabu (8/4/2020).
.jpg)
Sementara itu, selama masa karantna mandiri, pelatih Persija Jakarta Sergio Farias meminta semua pemain untuk berlatih di rumah masing-masing. Sementara itu, karyawan dan staf Persija lainnya menerapkan sistem work from home, yang mana bekerja dari rumah.
TAG#persija, #jakarta, #persija jakarta, #gaji pemain, #krisis, #coronavirus, #pssi, #penghentian liga, #bayar gaji
198736834
KOMENTAR