Pertamina Janji Tak Impor BBM untuk Kebutuhan Lebaran

Sifi Masdi

Monday, 03-06-2019 | 15:10 pm

MDN
SPBU Pertamina [ist]

Jakarta, Inako

PT Pertamina (Persero) mencatat adanya peningkatan konsumsi dan penyaluran BBM di masa lebaran tahun ini. Kendati demikian, Pertamina memastikan tidak melakukan impor untuk penuhi kebutuhan BBM masyarakat saat masa lebaran.

"Seperti yang sudah disampaikan juga sebelumnya, tidak ada impor untuk penuhi kebutuhan BBM, sudah bisa dipenuhi dari kilang Pertamina," ujar VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman, Senin (3/6/2019).

Adapun, sebelumnya, Direktur Logistik, Supply Chain dan Infrastruktur Pertamina, Gandhi Sriwidodo, menuturkan Pertamina tidak perlu tambahan impor minyak mentah (crude) dan bahan bakar minyak (BBM) untuk memenuhi kebutuhan selama ramadan dan lebaran. 

Gandhi mengatakan, kebutuhan BBM akan diolah dari kilang nasional, sehingga tidak perlu ada tambahan impor. 

"Pasokan crude kita maksimal dari dalam negeri dari KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) yang ada. Dari luar tidak ada tambahan karena kebutuhan solar juga berkurang," kata Gandhi ketika dijumpai di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Senin (27/5/2019).

Malahan, menurut Gandhi, konsumsi BBM jenis Solar diperkirakan turun. Sementara untuk Premium dan Avtur diperkirakan mengalami peningkatan.

"Solar transportasi kurang. Premium dan Avtur yang naik. Langkah kami untuk produksi Premium dan Avtur sudah maksimal jadi tidak perlu impor. Cukup dari kilang Pertamina saja," jelas dia.

Konsumsi BBM meningkat selama musim mudik jelang hari raya Idul Fitri 1440 H. Hal ini terlihat dari peningkatan penyaluran BBM baik yang melalui SPBU maupun layanan tambahan Non SPBU.

Hingga 2 Juni 2019, Pertamina mencatat, penyaluran BBM di titik layanan tambahan Non-SPBU seperti SPBU Modular maupun Kios Pertamina Siaga mencapai 417 ribu liter.

Sebagai informasi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memproyeksikan adanya peningkatkan konsumsi bensin dan LPG pada saat ramadan. 

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, Djoko Siswanto, menjelaskan konsumsi semua jenis bensin, kecuali solar akan naik sekitar 15,78%. 

Lebih lanjut, Djoko mengatakan, meski konsumsi bensin naik, untuk solar malah akan mengalami penurunan konsumsi sekitar 10,45% dari konsumsi rata rata harian sebelum bulan ramadan. Konsumsi solar sebelumnya 38,8 ribu kiloliter (KL) diprediksi akan turun hanya sekitar 34,5 ribu KL. 

Sedangkan untuk dari jenis bensin lainnya, diprediksi yang akan mengalami peningkatan signifikan adalah konsumsi Pertamax. Djoko menjelaskan peningkatan konsumsi Pertamax diprediksi naik 32,5% menjadi 13,5 ribu KL dari konsumsi normal sebesar 10,2 ribu KL. 

Sedangkan untuk konsumsi Pertalite juga diprediksi naik signifikan sebesar 16% dari konsumsi normal 49 ribu KL, bisa naik menjadi 57,9 ribu KL. Sedangkan untuk Pertamax Turbo akan naik 13,2% dan Premium naik 10,1%. 

 

KOMENTAR