Pesawat  Sukhoi Tebakar, 40 Orang Tewas

Sifi Masdi

Monday, 06-05-2019 | 12:14 pm

MDN
Pesawat Sukhoi yang terbakar di bandara Moskow  [ist

Moskow, Inako

Sebuah pesawat milik maskapai Rusia terbakar saat melakukan pendaratan darurat di Bandara Sheremetyevo, Moskow, Rusia, Minggu malam (5/5/2019) waktu setempat.

Sedikitnya 40 orang tewas dalam kecelakaan tersebut, demikian disampaikan pejabat terkait. Pesawat Sukhoi SSJ100 yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan nasional Aeroflot itu mengangkut 73 penumpang dan lima awak.

Saat sedang mendarat dan melaju di landasan pacu (runway), tiba-tiba pesawat nahas itu memuntahkan api yang besar dan kepulan asap hitam.

Elena Markovskaya, juru bicara Komite Investigasi Rusia, pada Senin pagi (6/5/2019), mengatakan ada 41 orang yang tewas akibat kecelakaan pesawat itu. 

Namun, Menteri Kesehatan Rusia Veronika Skvortsova kemudian mengklarifikasi bahwa ada 38 penumpang yang selamat, yang berarti jumlah korban tewas adalah 40 orang. Di antara korban yang tewas, ada satu awak pesawat dan dua remaja, menurut Komite Investigasi, mengutip laporan AP News.

Dalam sebuah video yang merekam kejadian itu, beberapa penumpang terlihat melompat keluar dari pesawat saat pintu darurat terbuka. Mereka meluncur kemudian berlari menyelamatkan diri, dan beberapa di antaranya berhasil membawa barang bawaannya.

Pihak bandara sementara itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pesawat yang lepas landas dari Bandara Sheremetyevo dengan tujuan awal ke kota utara Murmansk, berbalik arah karena terdapat masalah teknis yang belum diketahui secara pasti.

Pesawat itu melakukan pendaratan keras, memicu kebakaran. Video yang disiarkan di televisi Rusia itu menunjukkan kobaran api muncul dari bawah pesawat saat mendarat dan kemudian merembet ke seluruh badan pesawat.

Sebuah laporan berita mengabarkan pesawat itu tidak sempat membuang bahan bakar sebelum pendaratan darurat dilakukan.

SSJ100, yang juga dikenal sebagai Superjet, adalah jet regional dua mesin yang dioperasikan pada tahun 2011. Keberhasilan perusahaan membuat pesawat ini menandakan industri penerbangan Rusia sedang dalam pemulihan.

Namun, reputasi pesawat menjadi dipertanyakan setelah ada cacat ditemukan di beberapa stabilisator horisontalnya. Perusahaan pembuat pesawat itu, Sukhoi Civil Aircraft, menyatakan bahwa pesawat yang mengalami kecelakaan hari Minggu itu telah mendapatkan perawatan pada awal April.

Aeroflot juga menegaskan pilotnya memiliki pengalaman 1.400 jam terbang. Pesawat ini sebagian besar digunakan di Rusia sebagai pengganti pesawat era Soviet yang sudah ketinggalan zaman, tetapi juga telah digunakan oleh maskapai penerbangan di negara lain, termasuk Armenia dan Meksiko.

Ini adalah kecelakaan fatal kedua yang melibatkan SSJ100. Pada 2012, sebuah demonstrasi penerbangan menggunakan pesawat jenis ini di Indonesia (maskapai Sky Aviation) juga mengalami kecelakaan, di mana pesawat buatan Sukhoi tersebut menabrak gunung, menewaskan 45 penumpangnya. Tragedi ini dikenal sebagai kecelakaan Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak 9 Mei 2012.
 

 

 

KOMENTAR