Petinju Manny Pacquiao Pensiun Dan Memilih Fokus Pada Pencalonannya Menjadi Presiden

Binsar

Thursday, 30-09-2021 | 11:36 am

Manny Pacquiao dari Filipina berpose di depan para penggemar di Las Vegas pada 28 April 2015, menjelang pertarungannya melawan Floyd Mayweather dari Amerika Serikat. [ist]

Jakarta, Inako

Legenda tinju Filipina, pahlawan nasional dan politisi Manny Pacquiao mengumumkan pengunduran dirinya dari olahraga pada hari Rabu saat ia berfokus pada upayanya untuk menjadi presiden dalam pemilihan Mei 2022.

Pacquiao, yang telah memenangkan gelar juara dunia dalam delapan divisi berat yang berbeda, memiliki 72 pertarungan secara keseluruhan selama karirnya dengan 62 kemenangan, delapan kekalahan dan dua kali seri. Dari kemenangan itu, 39 diraih dengan KO.

**Duterte, yang masa jabatannya akan berakhir pada 2022, mengatakan pada Agustus bahwa ia akan mencalonkan diri sebagai kandidat partainya dalam pemilihan wakil presiden pada Mei tahun depan. [ist]**

Senator berusia 42 tahun itu mengumumkan pencalonannya pada 19 September, beberapa minggu setelah kalah dalam pertarungan profesional melawan Yordenis Ugas dari Kuba di Las Vegas.

"Sulit bagi saya untuk menerima bahwa waktu saya sebagai petinju telah berakhir. Hari ini saya mengumumkan pengunduran diri saya," kata Pacquiao dalam pesan video yang diposting di halaman Facebook-nya, sebagaimana dilansir dari Kyodonews, Kamis (30/9).

Pacquiao pensiun dari tinju profesional sebelumnya, pada April 2016. Namun ia muncul kembali dari pensiun pada November tahun itu.

Pacquiao telah menjadi senator dari partai berkuasa PDP-Laban sejak 2016 setelah menjalani dua periode di DPR dari Partai Liberal.

Sementara Pacquiao telah mendukung pemerintahan Presiden Rodrigo Duterte, ia saat ini terlibat dalam perseteruan politik dengan Duterte, dengan kedua belah pihak memimpin faksi mereka sendiri di dalam partai.

Pacquiao baru-baru ini mengkritik Duterte karena gagal dalam menangani sengketa wilayah dengan China di Laut China Selatan dan atas tuduhan korupsinya.

Menanggapi kritik tersebut, Duterte membalas bahwa Pacquiao tidak berpengalaman dalam kebijakan luar negeri dan menuduh ikon tinju itu sering absen dari Senat.

Duterte, yang masa jabatannya akan berakhir pada 2022, mengatakan pada Agustus bahwa ia akan mencalonkan diri sebagai kandidat partainya dalam pemilihan wakil presiden pada Mei tahun depan. Konstitusi membatasi posisi presiden untuk masa jabatan enam tahun tunggal.