Pianis Jepang Sabet Juara 3 dan 4 di Kompetisi Ratu Elisabeth di Brussel

Jakarta, Inako

Pianis Jepang Keigo Mukawa dan Tomoki Sakata masing-masing memenangkan hadiah ketiga dan keempat di Kompetisi Ratu Elisabeth, sebuah kontes bergengsi untuk musisi internasional yang diadakan di Brussel.

Penyelenggara mengumumkan hasil setelah putaran final berakhir Sabtu di ibu kota Belgia. Hadiah pertama jatuh ke tangan Jonathan Fournel dari Prancis, dengan Sergei Redkin dari Rusia di posisi kedua.

"Saya merasa terhormat menerima hadiah ketiga. Saya pikir ini akan membuka pintu bagi saya dalam karir internasional saya," kata Mukawa, 28, kepada wartawan setelah upacara penghargaan. "Saya sangat puas."

Sakata, 27, mengatakan dia bangga memenangkan hadiah di "kompetisi paling penting di dunia musik."

Mukawa, penduduk asli Prefektur Aichi, Jepang tengah, sedang belajar fortepiano di Paris Conservatoire. Sakata, yang berasal dari Nagoya, belajar di Universitas Musik, Drama dan Media Hanover di Jerman.

Mereka berdua belajar di Universitas Seni Tokyo sebelum melanjutkan studi mereka di Eropa.

Momo Kodama, seorang pianis Jepang yang menjabat sebagai salah satu juri, memuji penampilan keduanya, dengan mengatakan, "Saya yakin mereka akan berdiri di panggung dunia."

Kodama mengatakan Mukawa memiliki "kehalusan" dan "keberanian" dalam penampilannya dan menyebut lakon Sakata "arsitektural" dengan kehadiran yang kuat.

Sejak tahun 1937, kompetisi ini dinamai sesuai nama Ratu Elisabeth dari Belgia (1876-1965) dan berfokus pada pemain biola, pianis, penyanyi, dan pemain cello yang memulai karir internasional mereka.

Kompetisi piano awalnya berlangsung tahun lalu tetapi ditunda karena pandemi virus corona.

Ke-12 semifinalis dan enam finalis tidak tampil di hadapan penonton secara langsung, melainkan disiarkan langsung melalui internet, radio dan televisi.