PM Inggris Terapkan Toleransi Nol Pasca Skandal Seks Oxfam Terungkap

Inakoran

Wednesday, 14-02-2018 | 07:44 am

MDN
Perdana Menteri Inggris, Theresa May [ist]

 


London, Inako



Perdana Menteri Inggris, Theresa May, mengatakan pemerintah akan menambah pengawasan terhadap lembaga bantuan penerima donasi menyusul terungkapnya 'perilaku mengerikan' dari sejumlah pimpinan dan staf Oxfam International terkait membayar pekerja seks menggunakan dana lembaga.

Juru bicara Perdana Menteri mengatakan Menteri Pembangunan Internasional, Penny Mordaunt, bertemu dengan pimpinan Oxfam untuk membahas langkah penanganan skandal seksual yang melibatkan staf lembaga donor itu di Haiti dan Chad.

"Departemen Pembangunan Internasional telah mengambil tindakan untuk menerapkan toleransi nol terhadap kasus ini. Ada sejumlah tindakan yang telah diambil tapi kami ingin lebih jauh lagi," kata juru bicara dari kantor Perdana Menteri, seperti dilansir Reuters, Senin (12/2/2018)

Penny Mordaunt mengatakan pemerintah Inggris telah mendapatkan penjelasan dari pengurus Oxfam mengenai skandal seks ini termasuk nama-nama yang terlibat agar proses hukum bisa ditegakkan.

"Oxfam meminta maaf kepada saya dan rakyat Inggris dan Haiti mengenai perilaku memalukan dari sejumlah staf mereka," kata Mordaunt.

Duta Besar Haiti untuk Inggris, Bocchit Edmond, meminta nama-nama orang yang terlibat diserahkan juga kepada pemerintah Haiti untuk diproses secara hukum. Pemerintah Haiti mengaku merasa malu dan terkejut dengan terkuaknya kasus ini.

Direktur Eksekutif Oxfam International, Winnie Byanyima, mengaku sangat sedih dengan skandal seks yang melibatkan pimpinan dan staf Oxfam.

 

 

KOMENTAR