PM Kanada Siap Ambil Tindakan Setelah Dapat Rekaman Pembunuhan Khashoggi

Sifi Masdi

Wednesday, 14-11-2018 | 11:49 am

MDN
PM Kanada Justin Trudeau [ist]

Paris, Inako

Sejumlah pemimpin dunia telah mendengar rekaman audio terkait  pembunuahan kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi. Salah satunya adalah Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau. Setelah mendapatkan rekaman dari pejabat inteligen negaranya, Trudeau berjanji akan segera mengambil tindakan.

Saat ini, Trudeau dan sejumlah pemimpin negara sekutu sedang membicarakan langkah yang harus diambil.

“Intelijen Kanada bekerja sama dengan erat bersama otoritas intelijen Turki mengenai kasus ini. Kanada telah mendapat penjelasan penuh mengenai temuan dari Turki,” kata Trudeau dalam jumpa pers, Senin (12/11/2018) waktu setempat.

Trudeau menambahkan dia juga telah bicara soal isu ini dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, di Paris, Prancis, pada akhir pekan lalu.

Pemerintah Arab Saudi mengakui jika Khashoggi tewas di kantor konsulat jenderal Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018 akibat pembunuhan berencana yang melibatkan sejumlah pejabat intelijen negara itu.

Pemerintah Saudi lalu mengumumkan memberhentikan Deputi Kepala Intelijen Saudi, Ahmed al-Assiri, yang diduga terlibat langsung mengirim tim pembunuh beranggotakan 15 orang ke Istanbul. Saudi juga mengumumkan perombakan lembaga intelijen dengan membentuk komite soal ini.

Meski akhirnya mengakui adanya pembunuhan ini, pemerintah Saudi belum juga menjelaskan dimana jasad dari Khashoggi, yang dianggap pembelot dan melarikan diri ke AS pada 2017.

Ada dugaan jasad Khasoggi telah dibawa ke Saudi dalam koper. Dugaan lain jasad Khashoggi dihancurkan menggunakan zat asam di rumah konsul jenderal Saudi, yang berjarak sekitar 200 meter dari konjen.

Presiden Erdogan mengumumkan otoritas keamanan negara itu telah membagikan rekaman audio pembunuhan itu kepada sejumlah negara sekutu seperti Inggris, Prancis, Jerman, dan Kanada pada akhir pekan lalu.

Hubungan Kanada dan Arab Saudi juga memburuk beberapa bulan terakhir. Ini setelah kedubes negara itu di Riyadhs mencuit dalam bahasa Arab permintaan menteri Luar Negeri Kanada agar pemerintah Saudi melepas para aktivis perempuan, yang ditahan karena mengkritik kebijakan pemerintah.

Kanada juga merupakan bagian dari jaringan global intelijen yang terdiri dari AS, Inggris, Australia, dan Selandia Baru.

Saat ini, Trudeau menghadapi dilema menangani rekam jejak Riyadh yang buruk mengenai HAM dan pada saat sama menjual senjata berteknologi canggih senilai US$ 13 miliar atau sekitar Rp193 triliun ke negara itu.

Salah satu kontrak penjualan senjata itu adalah kendaraan lapis baja buatan General Dynamics, yang merupakan perusahaan AS tapi memproduksi kendaraan itu di Kanada.

“Kami sedang berdiskusi dengan sekutu yang sepemahaman dengan kami mengenai langkah-langkah berikutnya terkait Arab Saudi,” ujarnya.


 

KOMENTAR