Polisi Amankan Seorang Laki-Laki Asal Tasik Diduga Rela Injak Alquran

Tasikmalaya, Inako
Diduga menginjak kitab suci umat Islam Alquran serta dianggap melakukan penistaan agama, Hm (30) warga di Desa Salebu Kecamatan Mangunreja, Kabupaten Tasikmalaya kini terpaksa berurusan dengan pihak kepolisian.
BACA JUGA: Pemuda Sentra Pondok Jati Bagi uang ke Warga, Dahului Pemkot yang masih dalam perjalanan
Menurut Kapolres Tasikmalaya AKBP Hendria Lesmana kejadian itu berawal tersangka HM dituduh mencuri telepon genggam saat musyawarah dengan warga. Namun tersangka menyangkal tuduhan itu.
“Tersangka saat itu menyangkal melakukan pencurian, alih-alih malah bersumpah menginjak alquran,” terang Hendria kepada sejumlah awak media, Minggu (10/5/2020).
Dari keterangan sejumlah saksi, ia menjelaskan kejadian itu sebenarnya tak dihiraukan oleh warga. Warga membubarkan diri setelah HM bersumpah dengan menginjak Alquran.
Kejadian tersebut malah direkam oleh seorang warga yang berinisial ZN (24). Rekaman video itu lalu disebarkan melalui media sosial, dengan tujuan tersangka HM dihukum oleh publik karena telah melakukan hal yang tak sepatutnya.
BACA JUGA: LetJend Johannes Suryo P Mencuit Kesedihan Kepergian Jenderal Djoko Santoso
Dalam video terlihat jelas peristiwa penginjakan alquran itu menjadi viral di media sosial. Polisi menerima laporan kasus dugaan penistaan agama dan penyebaran ujaran kebencian.
“Lalu kita tangkap dua tersangka. Satu menginjak alquran dan satunya yang merekam aksi itu lalu menyebarkan video ke medsos,” kata Hendria.
Selain menangkap dua tersangka, pihaknya juga telah mengamankan sejumlah barang bukti meliputi satu buah Alquran, satu surat pernyataan dari tersangka saat menyangkal tuduhan pencurian.
Lalu tangkapan layar tersangka injak Alquran, tangkapan layar laman Facebook tersangka, dan satu unit handphone tersangka.
BACA JUGA: GANN Pondok Aren Sigap Bantu Gugus Tugas Di Pondok Jati Utara
Akibat perbuatan dua tersangka, dua harus mendekam di tahanan Polres Kabupaten Tasikmalaya Tasikmalaya. Hm dijerat pada pasal 156 KUH Pidana tentang penistaan agama, ancamannya 5 tahun penjara.
Sedangkan untuk tersangka ZN dikenakan Pasal 45a Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang ITE, dengan ancaman enam tahun penjara.
Inakoran - Zebua WRC Tasikmalaya
190215616

KOMENTAR