Polisi Austria menahan 14, memberikan rincian baru tentang pembunuh Wina

Jakarta, Inako
Polisi Austria telah menangkap 14 orang dalam penggerebekan terkait dengan serangan mematikan Senin (2 November) di Wina dan tidak menemukan bukti bahwa penembak kedua terlibat, kata Menteri Dalam Negeri Karl Nehammer, Selasa.
BACA JUGA:
5 Orang Warga Austria meninggal dunia akibat diserang simpatisan ISIS, kata menteri Austria
"Ada 18 penggerebekan di Wina dan Austria Hilir dan 14 orang ditahan," kata Nehammer dalam konferensi pers yang disiarkan televisi.
Menteri menambahkan bahwa polisi percaya bahwa serangan di Wina tengah dilakukan oleh seorang pria bersenjata, Kujtim Fejzulai, simpatisan Negara Islam berusia 20 tahun yang dibunuh oleh polisi pada Senin malam.
Materi video yang dievaluasi oleh polisi "saat ini tidak menunjukkan bukti adanya penyerang kedua," kata Nehammer.
Fejzulai, seorang berkewarganegaraan ganda Austria dan Makedonia, dihukum karena pelanggaran teror pada April tahun lalu karena mencoba melakukan perjalanan ke Suriah.
Nehammer mengatakan dia telah mengikuti program deradikalisasi dan berhasil mendapatkan pembebasan lebih awal.
"Pelaku berhasil mengelabui program deradikalisasi sistem peradilan, mengelabui orang-orang di dalamnya, dan mendapatkan pembebasan lebih awal melalui ini," kata menteri.
Tiga orang yang terluka dalam serangan itu berada dalam kondisi kritis, turun dari pukul tujuh pagi ini, kata Walikota Wina Michael Ludwig pada konferensi pers.
Dari 24 orang yang terluka dibawa ke rumah sakit Wina, satu meninggal, 10 telah dibebaskan dan 13 masih dirawat, tiga di antaranya dalam kondisi kritis, katanya. Itu membuat jumlah yang terluka lebih tinggi dari 22 yang disebutkan oleh Menteri Dalam Negeri Karl Nehammer dalam konferensi pers tak lama sebelum Ludwig.
Sumber: AFP

KOMENTAR