PPI Ungkap Fakta Kematian Anggota Paskibraka Tangsel

Sifi Masdi

Sunday, 04-08-2019 | 22:33 pm

MDN
Anggota Paskibraka  Aurellia Qurratuaini [ist]

Jakarta, Inako

Penyebab kematian Aurellia Qurratuaini, anggota Paskibraka Tangerang Selatan masih menjadi misteri. Namun, mulai terungkap fakta-fakta terbaru terkait sosok Aurel di mata senior dan kesehariannya selama menjadi anggota Paskibraka.

Berikut beberapa fakta kematian Aurel berdasarkan pengakuan Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Tangerang Selatan:

1. Bantahan PPI terkait penyebab kematian

Ketua PPI Tangerang Selatan Warta Wijaya membantah Aurel meninggal dunia akibat mengalami kekerasan fisik selama pelatihan. Menurut dia, anggota paskibraka mendapatkan latihan fisik biasa dan wajar dengan standar pembinaan yang telah diatur.

"Yang pasti kita dalam pola pelatihan pendidikan paskibraka enggak ada yang namanya kekerasan atau pun body contact secara langsung kan enggak ada. Ya semua yang sudah diterapkan diajarkan itu sudah sesuai dengan standar pola pembinaan," ucap Warta, Sabtu (3/8/2019).

Warta mengungkapkan, latihan fisik yang dilakukan para anggota paskibraka adalah latihan baris berbaris dan latihan fisik dalam kategori wajar dimulai pukul 07.00 hingga 16.30 WIB.

Ia menyebut pihaknya tak dapat menyimpulkan secara langsung penyebab lebam yang ditemukan dalam tubuh Aurel.

"Masalah lebam kita juga belum tahu penyebabnya ini apa. Banyak faktor kan. Kalau kami ke anggota kami masih melakukan pendalaman ke anggota masing-masing ada atau tidak (kekerasan). Tapi saya bisa pastikan dalam pola pembinaan kami tidak ada yang namanya unsur-unsur kekerasan," kata Warta.

2. Alasan buku harian disobek

Warta membenarkan bahwa buku harian atau diary milik Aurel dirobek seniornya. Namun, aturan tersebut tak hanya berlaku bagi Aurel. Sebab, semua buku harian milik anggota paskibraka lainnya juga dirobek.

"Jadi yang dirobek bukan buku Aurel aja tapi semuanya, teman-teman semuanya disobek," katanya.

Diketahui, Aurel mempunyai buku diary yang berwarna merah putih. Dalam buku itu, Aurel menceritakan kisah hidupnya.

"Dia menulis di buku diary sampai jam 01.00 dini hari. Dia menulis dari awal sampai akhir di buku diary yang barunya itu. Karena buku diary yang lama punya dia dirobek oleh seniornya di paskibra," ucap paman Aurel, Indra.

Warta mengatakan, buku berwarna merah putih itu memang diperuntukan sebagai wadah anggota paskibraka menuangkan cerita atau curahan hati baik dalam pelatihan atau pun di rumah.

Setiap anggota paskibraka wajib memiliki dan mengisi buku harian tersebut. Terkait perobekan buku harian tersebut, Warta menyebut ada beberapa anggota paskibraka yang tidak mengisi buku itu.

Para senior pun beberapa kali memperingatkan agar buku tersebut diisi, namun masih ada yang membangkang. Aurel sendiri termasuk anggota paskibraka yang mengisi buku harian. Hanya saja untuk menguji kekompakan anggota, maka semua buku dirobek.

"Iya dia mengerjakan. Tapi ada teman-teman ada yang malas. Semuanya dirobek kami enggak ada perlakuan khusus karena alasan tadi (malas). Intinya harapan kami ini satu pola pembinaan biar anak ini mengisi dengan tulisan biar kita bisa tahu. Dan itu pun kami ngasih waktu beberapa hari dikerjakan," ujar Warta.

3. Sosok Aurel Dinilai Baik dan Kuat

Aurel dikenal sebagai sosok pribadi yang baik. Awal bergabung sebagai anggota paskibraka, Aurel dikenal sebagai anak yang pendiam. Namun, lambat laun Aurel bersosialisasi dan menjalin pertemanan yang baik dengan sesama rekan Paskibraka. Aurel pun dikenal sebagai salah satu anggota yang kuat secara fisik.

 

 

 

KOMENTAR