Presiden Juan Orlando Berharap Kedutaan Besar Honduras Sudah Pindah Ke Yerusalem Pada Akhir Tahun

Binsar

Monday, 21-09-2020 | 10:35 am

MDN
Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez [ist]

 

Jerusalem, Inako

Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez berharap kedutaan besarnya di Israel sudah pindah dari Tel Aviv ke Yerusalem pada akhir tahun 2020.

Harapan itu disampiakan Hernandez kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Minggu. Permintaan itu diprediksi akan membuat marah rakyat Palestina.

“Untuk memperkuat aliansi strategis, kami berbicara untuk mengatur pembukaan kedutaan besar di Tegucigalpa dan Yerusalem, masing-masing,” tulis Hernandez di Twitter.

Kota Jerusalem [ist]

 

“Kami berharap untuk mengambil langkah bersejarah ini sebelum akhir tahun, selama pandemi memungkinkan,” sambungnya.

Bangsa Amerika Tengah telah memberi isyarat di masa lalu bahwa mereka dapat memindahkan kedutaannya ke Yerusalem. Netanyahu mengatakan niatnya adalah untuk membuka dan meresmikan kedutaan mereka sebelum akhir tahun. Israel saat ini tidak memiliki kedutaan besar di Honduras tetapi membuka kantor diplomatik di sana bulan lalu.

Hanya dua negara - Amerika Serikat dan Guatemala - yang telah membuka kedutaan besar di Yerusalem. Pernyataan Honduras itu menyusul pengumuman oleh Presiden AS Donald Trump dan Netanyahu bulan ini yang mengatakan Kosovo dan Serbia juga akan membuka kedutaan besar di Yerusalem.

Status Yerusalem telah menjadi salah satu masalah paling rumit dalam konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung selama puluhan tahun.

Palestina menginginkan Yerusalem Timur, yang direbut oleh Israel dalam perang Timur Tengah 1967, sebagai ibu kota negara masa depan.

Israel menganggap semua kota, termasuk sektor timur yang dianeksasi setelah perang 1967, sebagai ibukotanya.

PM Israel Benjamin Netanyahu & Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez [ist]

 

Selasa lalu, Uni Emirat Arab dan Bahrain menandatangani perjanjian di Washington untuk menjalin hubungan formal dengan Israel, sebuah langkah yang ditempa sebagian karena ketakutan bersama terhadap Iran tetapi dapat membuat Palestina semakin terisolasi.

Trump menjadi tuan rumah upacara Gedung Putih, yang ditutup sebulan ketika UEA dan kemudian Bahrain setuju untuk membalikkan beberapa dekade niat buruk tanpa penyelesaian sengketa Israel dengan Palestina.

 

Sumber: Reuters

 

 

KOMENTAR