Presiden Prancis Akan Bahas Masalah Keamanan Dengan Putin Pada 26 Juni

Paris, Inako
Presiden Prancis Emmanuel Macron akan membahas masalah keamanan di Ukraina, Libya dan Iran dengan Rusia Vladimir Putin dalam sebuah video call pada hari Jumat, kata Istana Elysee.
"Ada kebutuhan untuk kemajuan lebih lanjut dalam agenda krisis, terutama di Ukraina", kata Elysee dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu.
Macron meminta Eropa untuk menguji kembali kemitraan strategisnya dengan Rusia, dengan mengatakan bahwa kebijakan pembangkangan terhadap Moskow dalam beberapa tahun terakhir sebagai sebuah kegagalan.
Sejak menjabat pada tahun 2017, Macron telah berusaha untuk menunjukkan ketegasan pada Putin sementara pada saat yang sama mendorong Moskow ke sikap yang kurang konfrontatif pada isu-isu internasional dengan mencoba merangkulnya ke Eropa.
Baca Juga: Virus Corona Bikin Trump dan Putin Akrab
Baca Juga: Macron: Prancis Cegah Turki Berperan di Libya
Baca Juga: Presiden Perancis Serukan Pengurangan Belanja Militer Ke AS
Kedua orang itu mengatakan mereka akan membahas sejumlah krisis internasional termasuk Iran, Suriah dan masalah pengendalian senjata. Namun, khusus Ukraina, Paris berharap melihat kemajuan setelah presiden barunya mengulurkan tangan ke Putin.
Macron mengatakan ia berharap dapat meyakinkan Putin untuk menyetujui apa yang disebut KTT 'Format Normandia' yang melibatkan Prancis, Jerman, Ukraina, dan Rusia. Para pemimpinnya belum bertemu bersama sejak Oktober 2016.
Putin mengatakan dia melihat tidak ada alternatif untuk perundingan tingkat kepala negara format "Normandia" tentang krisis Ukraina.
Dia mengatakan percakapan telepon dengan Presiden Ukraina Volodymr Zelenskiy telah memberinya dasar kehati-hatian untuk optimisme, tetapi menekankan bahwa dia percaya jika setiap pertemuan yang bertujuan untuk menyelesaikan krisis Ukraina akan menghasilkan hasil nyata.

KOMENTAR