Presiden Trump Ancam Berlakukan Tarif Impor Tahap Kedua

Sifi Masdi

Monday, 09-07-2018 | 15:45 pm

MDN
Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump [ist]

Jakarta, Inako

Presiden Amerika Serikat Donald Trump kini mulai melancarkan perang dagang ronde kedua dengan China. Kalau perang dagang puturan pertama, AS memberlakukan tarif impor sebesar 25% terhadap barang-barang China senilai US$ 24 miliar yang mencakup 818 produk. Tindakan ini pun langsung dibalas oleh China, dengan pemberlakuan 25% tarif impor produk AS yang sebagian besar produk pertanian.

Seolah tidak puas dengan putaran pertama, kini AS merencanakan gelombang serangan baru, yakni tarif kedua mencakup 284 barang China senilai sekitar US$ 16 miliar. Trump belum memberi tanggal pasti pemberlakukan tarif tersebut. Trump mengindikasikan total tarif final bisa mencapai US$ 500 miliar, hampir sama dengan nilai impor AS tahun 2017.

Namun, kebijakan ekonomi Trump ini berisiko melemahkan pertumbuhan ekonomi dengan melukai rantai pasokan internasional. Kondisi tersebut juga menyebabkan kenaikan harga baik bagi produsen maupun konsumen.

Federal Reserve (The Fed) mencatat beberapa perusahaan telah memperlambat investasi. Sementara perusahaan lainnya seperti Harley-Davidson Inc dan General Motors Co berpotensi memangkas pekerja.

Seperti dikutip Bloomberg, babak pertama pemberlakuan tarif impor oleh China akan berdampak signifikan pada beberapa barang milik AS, yang berisiko menurunkan penjualan. Misalnya, tarif kendaraan listrik seperti Tesla, akan naik menjadi 40% dari saat ini yang sebesar 15%.

Produk wiski AS akan dikenai pajak sebesar 30%, jauh lebih tinggi dibandingkan tarif alkohol dari negara lain yang hanya 5%. Tarif impor kedelai AS melonjak hingga 28%, sementara bea kedelai beberapa negara lain telah turun ke 0% baru-baru ini.


 

 

 

KOMENTAR