Presiden Turki Ungkap Bagian Baru dari Rekaman Pembunuhan Khashoggi

Istanbul, Inako
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengungkapkan bagian-bagian baru dari rekaman audio pembunuhan wartawan Arab Saudi, Jamal Khashoggi. Erdogan mengutip perkataan pakar forensik Saudi yang menyatakan dirinya tahu 'caranya memotong dengan baik'.
Seperti dilansir media lokal Turki, Hurriyet Daily News, Sabtu (15/12/2018), bagian-bagian terbaru dari rekaman audio kasus Khashoggi ini diungkapkan saat Erdogan berpidato dalam sebuah acara di Istanbul pada Jumat (14/12) waktu setempat.
"Kepala intelijen (Saudi) terdengar mengatakan dalam rekaman bahwa ini bencana karena pria ini (Khashoggi-red) dibius. 'Saya tahu caranya memotong dengan baik' respons seorang pria lainnya. Kenapa? Karena dia seorang pakar forensik. Dia seorang anggota militer senior," ungkap Erdogan.
"Semuanya ada dalam rekaman," imbuhnya.
Khashoggi yang merupakan wartawan senior Saudi dan kolumnis The Washington Post tewas dibunuh di dalam Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober lalu. Tim intelijen dari Saudi beranggotakan 15 orang diyakini sebagai pelaku yang menghabisi nyawa Khashoggi.
Laporan media ternama CNN menyebut Khashoggi sempat tiga kali mengucapkan kalimat 'Saya tidak bernapas' sebelum tewas.
Transkrip rekaman audio yang dilaporkan CNN juga menyebut adanya suara-suara yang terdengar saat jenazah Khashoggi dimutilasi dengan sebuah gergaji. Bahkan momen saat para pembunuh Khashoggi disarankan untuk mendengarkan musik demi memblokir suara gergaji, juga disebutkan dalam transkrip.
CNN menyebut bahwa sejauh ini ada tiga suara yang teridentifikasi dari rekaman audio itu. Ketiganya terdiri atas suara Khashoggi, lalu suara Maher Abdulaziz Mutreb - mantan diplomat Saudi dan agen intelijen yang bekerja untuk Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman - dan suara Dr Salah Muhammad al-Tubaigy yang merupakan Kepala Forensik Medis pada Kementerian Dalam Negeri Saudi.
Disebutkan dalam transkrip rekaman audio itu bahwa Al-Tubaigy sempat memberikan 'saran' kepada orang-orang yang satu ruangan dengannya saat proses mutilasi berlangsung.
"Pakai earphone kalian, atau dengarkan musik seperti saya," ucap Al-Tubaigy seperti disebutkan dalam transkrip itu.
Rekaman audio yang dimiliki Turki telah diperdengarkan kepada sejumlah negara lainnya, termasuk Arab Saudi. Namun hingga kini keseluruhan isi rekaman audio itu tidak diungkap ke publik. Para pejabat Turki hanya mengutip beberapa bagian rekaman audio dan membaginya dengan negara-negara lain.
"Kami terbuka pada semuanya. Arab Saudi ingin mengambilnya (bukti pembunuhan-red), tapi maaf, itu berlebihan. Anda bisa mendengarnya, Anda bisa melihatnya, tapi Anda tidak bisa mengambilnya. Haruskah kami memberikannya agar Anda bisa menghancurkannya?" tanya Erdogan dalam pidatonya.
Sempat menyangkal, otoritas Saudi telah mengakui bahwa Khashoggi tewas dibunuh di dalam konsulat mereka di Istanbul. Namun mereka menyalahkan operasi liar dan menyatakan telah menahan 21 orang, termasuk 15 orang yang diidentifikasi sebagai anggota tim intelijen Saudi yang datang ke Istanbul.
TAG#Turki, #Arab Saudi, #Recep Tayyip Erdogan, #Pembunuhan, #Jamal Khashoggi
190215793

KOMENTAR