Presiden WBC Ubah Aturan Sebelum Duel Tyson Fury vs Oleksandr Usyk

Jakarta, Inakoran

Presiden WBC Mauricio Sulaiman meminta perubahan aturan pertandingan tinju diubah menjelang pertarungan Tyson Fury vs Oleksandr Usyik pada 18 Mei.  Melansir Marca, Tyson Fury dan Oleksandr Usyk dijadwalkan akan bertarung pada 18 Mei, untuk menyatukan semua sabuk juara dari dewan tinju yang berbeda. Salah satu organisasi paling kuat adalah WBC, yang saat ini diketuai oleh Mauricio Sulaiman.

Menurut Sulaiman, ada perubahan aturan baru yang dimintanya sebagai tindakan darurat yang akan mengubah aturan tinju secara mendasar. Idenya adalah untuk mengubah dari tiga menjadi enam juri selama pertarungan, yang membuat segalanya semakin sulit bagi kedua petarung. Format yang berbeda ini dapat mengubah hasil pertarungan secara drastis. Keputusan ini didorong oleh Sulaiman, yang juga berbicara dengan presiden WBA, IBF, dan WBO.

Alasan perubahan aturan

Keputusan Mauricio dinilai dapat menjamin transparansi. Dalam pertarungan sebelumnya, ada momen di mana kartu skor dari tiga juri saja yang diperiksa. Belum lama ini, pertarungan antara Tyson Fury dan Francis Ngannou mendapat sorotan tajam karena kebanyakan orang mengira bintang MMA itu yang memenangkan pertarungan tersebut. Untuk mencegah hal serupa terjadi, Sulaiman segera mengajukan permintaan perubahan aturan yang ingin disahkan sebelum Fury melawan Usyk. Awalnya, pertarungan mereka dijadwalkan pada Februari tetapi cedera alis akibat Fury memindahkannya ke 18 Mei.

Presiden WCB Mauricio Sulaiman berbicara kepada orang-orang di Boxing Scene untuk mengungkapkan keprihatinannya. Inilah yang dia katakan: "Apa yang kita lihat minggu lalu di Arab Saudi adalah contoh lain betapa rapuhnya kepemimpinan di seluruh dunia. Kita melihat seorang hakim menilai hakimnya terlalu besar dan hakim lainnya menilai hakim lainnya menang. Kontroversi seperti itu di dunia Pertarungan Fury-Usyk akan membunuh tinju. Perkelahian, terutama yang terjadi di level tertinggi, pantas mendapatkan ini, jadi saya mengajukan proposal ini sekarang kepada semua badan pemberi sanksi, promotor, dan petarung. Itu harus menjadi sesuatu yang kita semua sepakati."