Profil Suku Sentinel yang Tak Ragu Bunuh Orang Asing

Sifi Masdi

Friday, 23-11-2018 | 06:09 am

MDN
Suku Sentinel, India [ist]

Port Blair, Inako

Kehidupan masyarakat suku Sentinel yang terletak di pedalaman Samudera Hindia kembali disoroti olen warga dunia setelah minggu lalu seorang turis asal Amerika Serikat tewas karena dipanah oleh suku ini. Berbagai literatur meyakini bahwa masyarakat Sentinel merupakan suku pra-Neolitik terakhir di dunia.

Suku Sentinel dikenal sebagai suku yang gemar menembak panah pada orang asing yang mendekati pulau mereka, Pulau Sentinel Utara di Kepulauan Andaman, India. Minggu lalu mereka melesatkan panah ke arah turis AS John Allen Chau, kemudian dibiarkan mati di tepi laut.

Chau membayar nelayan untuk mendekati pulau tersebut secara ilegal. Kematiannya membuktikan bahwa begitulah cara suku Sentinel agar tetap terputus dari dunia luar untuk waktu yang begitu lama. Lalu, apa yang diketahui dari suku Sentinel?

Diwartakan ABC pada Kamis (22/11/2018), hanya sedikit fakta yang diketahui soal suku terasing ini. Mereka didefinisikan sebagai "uncontacted people", sebuah kelompok yang hidup tanpa hubungan yang signifikan dengan dunia luar.

Suku Sentinel tinggal di Pulau Sentinel Utara yang terletak di Samudra Hindia. Pulau tersebut hanya seluas 60 km persegi, sekitar 1.200 km dari daratan India. Pulau itu menjadi milik india sejak 1947, tapi diakui sebagai negara bagian yang berdaulat. Populasi suku Sentinel diperkirakan sekitar 50 hingga 150 orang.

Mereka memiliki bagasa sendiri yang tidak diucapkan oleh orang luar, bahkan mereka tidak berhubungan dengan orang yang menghuni di pulau-pulau sekitar.

Suku Sentinel menjalani kehidupan dengan memburu dan meramu. Mereka tak segan untuk menyerang orang asing yang mengunjungi pulau tersebut.

Perlindungan pemerintah

Pemerintah India melindungi dan menghargai keinginan mereka untuk dibiarkan tanpa interaksi dengan dunia luar. Pada 2017, pemerintah mengeluarkan undang-undang yang melarang pengambilan foto atau video terhadap suku-suku di Kepulauan Andaman. 

Pada 2010, pasukan penjaga pantai India bahkan menangkap lebih dari 100 nelayan Myanmar karena selama sekitar satu bulan membahayakan kehidupan suku tersebut.

Anggota suku Sentinel berhasil selamat dari tsunami pada 2004 dan menembakkan panah ke helikopter militer India yang memeriksa kondisi mereka.

Alasan lain mereka tetap dibiarkan terisolasi karena kekebalan tubuh yang lemah terhadap penyakit seperti flu dan campak.

Suku terasing lainnya

Lembaga Survival International pada 2013 memperkirakan ada sekitar 100 kelompok suku terasing di dunia. Kebanyakan berada di area Amazon, termasuk Brazil dan Peru, serta Papua Niugini.

Lembaga tersebut bahkan berhasil memotret foto detail suku Mascho-Piro di Peru pada 2013, yang sebelumnya pernah memiliki sedikit interaksi dengan dunia luar. Sementara itu, kelompok lain di Kepulauan Andaman adalah suku Jarawa. Mereka menyambut kedatangan orang asing.

 

 

 

KOMENTAR