Profil Zulkarnain DPO Bom Bali 1 yang dicokok Densus 88

Hila Bame

Sunday, 13-12-2020 | 20:44 pm

MDN
Kemampuan Zulkarnain teruji, karena saat di Afganistan, ia menjadi pimpinan camp dan Muaskar Mujahidin Afganistan.

 

JAKARTA, INAKORAN

 

Zulkarnaen lahir pada tahun 1963 di Desa Gebang, RT 12, RW 6, Masaran, Sragen. Ia sempat menikah dengan Rahayuningtyas dan memiliki lima orang anak.

Ia menempuh sekolah dasar di SDN Gebang II dan selanjutnya belajar di Al-Mukmin Ngruki hingga tamat Madrasah Aliyah (MA).

Usai menyelesaikan pendidikannya di Al-Mukmin, Zulkarnaen melanjutkan belajar di Jurusan Biologi UGM, Yogyakarta, namun tidak tamat. Semenjak itu, para tetangganya di Gebang mengaku jarang melihat lelaki yang memiliki lebih dari lima nama samaran itu pulang ke desanya.


BACA: 

Tiga Orang Ditangkap Terkait Kotak Amal Gerakan Teroris


Zulkarnaen juga diketahui pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Askari atau pimpinan kelompok bersenjata Jamaah Islamiyah saat Bom Bali 1 2002 silam. Namun, dia bukan eksekutor lapangan, melainkan penanggung jawab aksi teror.

Tempat Penangkapan Zulkarnain

Penangkapan sosok yang merupakan anggota Jamaah Islamiyah itu dilakukan di Gang Kolibri, Toto Harjo, Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur, Lampung pada Kamis (10/12) lalu.

Pantai Sanur di Bali [istimewa]
 

 

Bali dikenal  dengan  keindahan alam dan budayanya yang saling bersandingan. Banyak hal menarik yang disajikan oleh pulau Dewata, mulai dari keindahan pantai pasir putih, keunikan arsitektur pura, tradisi dan budaya masyarakatnya, serta pemandangan sunset yang menawan.

Bali dianggap sebagai surga kecil bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Namun tak disangka, keindahan malam di kawasan Kuta dan Denpasar seketika terkoyak. Tepat 18 tahun lalu tiga buah bom meledak hebat dan mengguncang pulau Dewata.

Tragedi Bali mencatatkan Zulkarnain sebagai salah satu pelaku yang terlibat saat itu. Pengejaran terhadap Zulkarnain berujung di Lampung Timur. 

Zulkarnain adalah pria 57 tahun kelahiran Sragen Jawa Tengah, ditangkap Densus 88  tanpa perlawanan di Lampung Timur pada Kamis (10/12/2020).

Oleh Polri Zulkarnain dimasukkan  dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak Bom Bali meledak pada 2002 silam.  Sejak saat itu Zulkarnain yang juga merupakan panglima Askari (tentara) Jamaah Islamiyah hilang bak ditelan banjir bandang. 

Sabtu malam, 12 Oktober 2002, sekitar pukul 23.05 WITA, 
bom meledak di Jalan Legian, Kuta. Bom Bali yang mengguncang Paddy's Pub dan Sari Club itu menewaskan lebih dari 200 orang, sedangkan 200 lebih lainnya luka berat maupun ringan.
 

 

Zulkarnain memiliki berbagai nama misalnya Aris Sumarsono alias Daud alias Zaenal Arifin alias Abdulrahman.

Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri berhasil meringkus Zulkarnain  yang merupakan panglima Askari alias tentara Jamaah Islamiyah (JI). 

 

Monumen 
Kekejian Bom Bali
 

 

Saat bom Bali 1, Zulkarnain merupakan panglima Askari (tentara) Jamaah Islamiyah. "Penangkapan terhadap Zulkarnain dilakukan pada Kamis (10/12/2020) di Lampung Timur, sekitar pukul 19.30, tanpa perlawanan," kata Argo dalam keteranganya, Sabtu (12/12/2020).

Tragedi Bali 18 tahun silam membunuh orang  mencapai 202 orang. Mereka yang menjadi korban bukan hanya warga negara asing (WNA), tetapi juga banyak warga negara Indonesia (WNI).

Ledakan dahsyat di Sari Club menewaskan 184 orang, 250 orang luka-luka, 47 bangunan hancur, dan ratusan mobil rusak berat. Sedangkan di Paddy's Irish Bar dan Sari Club di dekatnya, korban tewas adalah turis dari 21 negara, termasuk 88 warga Australia, 38 orang Indonesia, dan 28 warga Inggris.

Terpidana Mati Bom Bali
(kika) Imam Samudra, Ali Gufron alias Muklas, Amrozi,
 


Menurut Argo Zulkarnain merupakan orang yang membentuk unit khos yang dalam struktur Jamaah Islamiyah atau satu unit tentara khusus yang terlibat dalam konflik agama di Poso, Sulawesi Tengah di tahun 2000 silam dan konflik bernuansa SARA di Ambon tahun 2011 yang lalu.

Tidak hanya itu, Argo mengungkap, ayah lima anak ini juga menyembunyikan Upik Lawanga, ahli perakit bom yang disebut oleh kalangan mereka sebagai profesor karena kepintaranya merakit bom berdaya ledak tinggi.

Kemampuan Zulkarnain teruji, karena saat di Afganistan, dia menjadi pimpinan camp dan Muaskar Mujahidin Afganistan.

TAG#ZULKARNAEN, #BOMBALI

190231811

KOMENTAR