Program Kendaraan Listrik Jokowi Akan Menguntungkan Sulawesi Tengah

Binsar

Monday, 12-08-2019 | 11:13 am

MDN
Ilustrasi [ist]

Palu, Inako

Keputusan Presiden Joko Widodo menandatangani Peraturan Presiden (Pepres) tentang mobil listrik, Senin tanggal 5 Agustus 2019, dinilai banyak pihak sebagai sebuah keputusan yang membawa berkah atau keuntungan bagi masyarakat Sulawesi Tengah.

Pasalnya, kendaraan listrik tersebut akan mengandalkan baterai sebagai energi penggeraknya. Dalam konteks itu, Sulawesi Tengah, khususnya Kabupaten Morowali dan Morowali Utara memiliki cadangan bahan baku pembuatan baterai itu.

Karena itu, Pepres dinilai menjadi berkah bagi Sulawesi Tengah, setelah tol Tambu-Kasimbar dipandang bisa menjadi simpul pertumbuhan dan pemerataan, karena dapat berfungsi sebagai jembatan antara ibukota baru di Kalimantan dengan wilayah-wilayah di kawasan timur Indonesia.

Program mobil listrik muncul sebagai respon terhadap kondisi menipisnya cadangan energi fosil (premium, solar, gas dan sejenisnya).

Kondisi itu juga ditambah lagi dengan risiko dampak pencemaran emisi karbon yang ditimbulkan oleh penggunaan bahan bakar fosil. Berbagai Negara tengah berlomba memperkecil ketergantungan terhadap bahan bakar fosil sekaligus upaya menekan resiko dari cemaran lingkungan. 

Pepres ini akan membuka sejumlah peluang dan harapan bagi dunia usaha dan masyarakat Indonesia. Peluang usaha yang dapat berkembang antara lain industri kendaraanya sendiri berserta komponen penunjangnya, Industri batarei sebagai penggerak dan komponen penunjang lainnya, jasa Stasiun Pengisian Baterai Umum (SPBU) yaitu menukar baterai kosong dengan yang telah berisi penuh atau menunggu untuk beberapa saat, layaknya air galon isi ulang, jasa charger skala kecil, serta sejumlah peluang usaha lainnya. 

Selain baterai juga dapat diproduksi Powerbank kapasitas 5 Kva atau 5000 watt dan dapat digunakan bagi keperluan rumah tangga maupun industri skala mikro dan kecil. Daya supply listriknya bisa mencapai 20 jam dengan lama proses isi ulang sekitar 4 jam. Harga powerbank tersebut diperkirakan hanya sekitar Rp15 sampai Rp20 juta. 

Hal ini juga sejalan dan selaras dengan filosofi ibukota baru di Kalimantan, yaitu ibukota yang mencermikan identitas bangsa; menjamin keberlangsungan aspek sosial, ekonomi dan lingkungan; serta mewujudkan kota cerdas dan modern berstandar Internasional. Pemerintah akan menerapkan sistem transportasi yang didisain dengan prinsip integrasi motorized dan non-motorized transportation.

Sulawesi Tengah diuntungkan oleh regulasi itu, karena di Morowali dan Morowali Utara kaya akan kandungan bahan penyusun baterai itu yang nantinya dinamakan baterai jenis Lithium, karena daya simpannya yang besar dan lebih lama. 

Nikel dan cobalt, keduanya ada di Sulawesi Tengah dan merupakan komponen utama, sedangkan Lithium harus diimpor, tapi jumlahnya kecil kurang dari 5 persen. Karenanya di Morowali melalui investasi asing, sedang dibangun sebuah pabrik baterai Lithium yang konon kabarnya terbesar di dunia. 
 

KOMENTAR