Promosi Kain Tenun Masalili, Pemkab Muna Gelar Fashion Show Busana Muslimah

Muna, Inako –
Dalam rangka memperkenalkan kain tenun asal Desa Masalli, Pemda Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara menggelar fashion show busana muslimah di Muna, beberapa waktu lalu.
Pantauan di lokasi pertunjukan, Selasa (21/5/2019), nampak seorang model mengenakan salah satu kain tenun Masalili yang dibuat dengan alat tradisional saat fashion show busana muslimah tenun Masalili Khas Kabupaten Muna disalah satu hutan mangrove di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Menurut penyelenggara, Fashion show busana muslimah tenun Masalili tersebut bertujuan untuk menjaga kearifan lokal serta mengenalkan kepada masyarakat luas, baik ditingkat nasional maupun internasional agar memberi dampak dan mamfaat untuk masyarakat.
Menenun sudah menjadi kegiatan turun-temurun di Desa Masalili, Kecamatan Kontunaga, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Sampai saat ini, Desa Masalili menjadi sentra produksi kain tenun tradisional khas Muna. Hampir setiap rumah di Desa Masalili memproduksi kain tenun.
Desa Masalili terletak sekitar 8 kilometer dari Kota Raha, ibu kota Kabupaten Muna. Untuk sampai ke desa itu tidak mudah. Kita harus menembus jalur yang berkelok-kelok, berbatu, dan berlubang. Pemandangan rumah-rumah kayu warga mengiringi perjalanan. Tampak anak-anak berlarian tanpa alas kaki.
Selain terkenal dengan kegiatan tenunnya, desa di pedalaman ini mandapat banyak perhatian sebab di perbatasan dengan Desa Bolo terdapat goa alam Liang dan Metanduno. Goa Liang terkenal dengan lukisan dinding zaman prasejarah.
Di Masalili, menenun menjadi pekerjaan harian warganya yang terampil menenun. Kegiatan menenun berlangsung hampir di setiap rumah warga. Desa ini menjadi sentra perajin tenun tradisional khas Muna.
Secara tradisional, menenun selembar kain bisa makan waktu satu tahun. Prosesnya dimulai dengan menanam kapas. Dengan alat bernama kangia,perajin memintal serat-serat kapas.
Helaian serat itu ditata membentuk benang yang berjejer rapat. Helaian dibuat sepanjang 65-70 cm. Proses ini disebut menghani (de-soro). Perajin lantas merancang motif dan membuat komposisi warna (kabekasi) dengan limbah kayu. Jika semua siap barulah proses menenun dimulai.
TAG#Kain Tenun Masalili, #Muna Sultra, #Fesyen Show
190215218
KOMENTAR