PSG Khawatirkan Masa Depan Mbappe yang Terus Diburu Real Madrid

Jakarta, Inako

Paris Saint-Germain (PSG) mulai khawatir soal masa depan Kylian Mbappe di klub itu. Pasalnya, kontrak penyerang timnas Prancis itu akan berakhir pada 2022, sementara pembicaraan mengenai perpanjangan kontrak dengan sang pemain belum dimulai.

“Masa depan Bappe adalah sesuatu yang akan didiskusikan semua orang selama beberapa bulan ke depan, di Paris bahkan lebih dari di tempat lain dan Youri Djorkaeff, duta besar untuk PSG dan untuk Ligue 1, telah berbicara tentang situasi tersebut. "Dia memiliki proyek, dia memulai tahun keempatnya di Paris dan dia masih pemain muda," kata Djorkaeff.

Tahun lalu, kata Djorkaeff, dia memiliki kesempatan untuk memenangkan Liga Champion, tapi sayangnya dia tidak bisa. Dia memiliki kesempatan yang sama tahun ini. Skenario ideal baginya untuk memenangkannya adalah dengan memutuskan bergabung dengan tim lain. Dan saltu yang paling santer disebut adalah Los Blancos – sebutan untuk Real Madrid. Dengan begitu, sambung Djorkaeff, semua orang akan senang.

Djorkaeff pasrah dengan fakta bahwa Mbappe akan meninggalkan PSG cepat atau lambat, tapi dia ingin dia melakukannya setelah memenangkan kompetisi klub terbesar di Eropa.

“Saya tidak melihat Mbappe bertahan di PSG selama 10 tahun,” tambah Djorkaeff.

"Tapi akan memalukan jika dia tidak memenangkan Liga Champions. Dia mewakili PSG, tapi ada banyak hal yang ikut bermain."

Menurutnya, saat ini pihak PSG sedang berusaha keras mencari cara untuk mempertahankan keberadaan Mbappe di PSG.

Sejauh ini, nama Real Madrid disebut sebagai klub yang sangat tertarik dengan Mbappe. Dan pada saat yang sama, Mbappe juga namaknya ingin bermain di Estadio Santiago Bernabeu, setelah konteaknya berakir tahun 2022, dan bahkan mungkin 2021.

Sejak bergabung dengan PSG dari Monaco pada 2017, Mbappe telah bermain 130 kali dan mencetak 96 gol untuk klub. Setelah 27 gol dalam 60 penampilan bersama Monaco. Sejauh ini, Real Madrid menjadi salah satu klub yang memburu sang penyerang, meski ia menegaskan akan tetap memilih bertahan di Prancis.