PSI Sarankan Prabowo-Sandiaga Kooperatif Dalam Kasus Ratna Sarumpaet

Binsar

Tuesday, 09-10-2018 | 08:20 am

MDN
Prabowo, Sandi dan Amien Rais dalam pusaran kasus Ratna Sarumpaet [ist]

Jakarta, Inako –

Kasus kebohongan Ratna Sarumpaet akhirnya bermuara pada adanya dugaan keterlibatan elit Gerindra Prabowo Subianato dan Sandiaga Uno yang juga pasangan calon presiden dan wakil presiden nmor urut 02.

Terkait hal itu, kedua petinggi itu kini telah dilaporkan oleh sejumlah kelompok ke pihak kepolisian sebagai pihak yang perlu dimintai keterangannya terkait kebohongan Ratna bebebrapa hari lalu.

Sehubungan dengan itu, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyarankan kepada Gerindra dan seluruh koalisi Prabowo-Sandi untuk kooperatif dan membuktikan ketidakterlibatannya di jalur yang tepat, yakni jalur hukum dalam kasus penyebaran hoaks Ratna Sarumpaet.

"Jangan membangkang dari panggilan hukum, apalagi membenarkan pembangkangan tersebut dengan melempar tuduhan-tuduhan kepada pemerintah," kata Juru bicara PSI bidang Kepemudaan, Dedek Prayudi menanggapi kemungkinan adanya tersangka baru dalam kasus dugaan penyebaran hoaks Ratna Sarumpaet, di Jakarta, Senin.

Menurut dia, bila elite politik sudah membenarkan pembangkangan terhadap proses hukum karena klaim tidak bersalah, maka dikhawatirkan koruptor dan bandar narkoba juga akan melakukan hal yang sama.

Dedek memandang bahwa respons koalisi Prabowo-Sandi agar Polri tidak "tergesa-gesa" menetapkan tersangka baru dalam kasus hoaks Ratna Sarumpaet adalah sebuah kepanikan.

Prabowo dan Ratna Sarumpaet [ist]


"Sewaktu kebohongan berita penganiayaan ini belum terungkap, mereka serentak mendesak Polri agar mengusut berita penganiayaan dengan cepat. Setelah kebohongan ini terungkap, mereka terkesan tak ingin polisi bergerak cepat," tuturnya.

Anggota TKN Jokowi-KH Ma'ruf Amin ini pun tidak ingin berspekulasi bahwa kepanikan kubu Prabowo-Sandiaga mengindikasikan keterlibatan dalam kasus Ratna Sarumpaet.

"Satu hal yang pasti, PSI menangkap kesan bahwa kebohongan ini tidak bersifat individualis, melainkan kebohongan yang terorganisir. Ada banyak indikasi yang mengarah kesana, apalagi kalau kita memahami skema 'firehose of falsehood'," jelas Dedek.

Ia menambahkan, PSI justru berharap pihak kepolisian dapat mengungkap kasus ini seterang-terangnya dan secepat-cepatnya dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian.
 

KOMENTAR