PTIK Bukan Bungker Berlindung Bagi Orang Yang Sedang Bermasalah Korupsi Ketika Ditangkap KPK

Oleh: Petrus Selestinus, S.H., Koordinator TPDI & Advokat Peradi
Jakarta, Inako
Markas PTIK atau Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, harus steril dari hilir mudik orang-orang yang disebut-sebut sedang menjadi target KPK untuk dijadikan sebagai "bunker" tempat berlindung. Konon ada orang kuat yang disebut-sebut berpangkat Jenderal yang bisa mengatur-mengatur penyidik KPK, menyelamatkan orang-orang yang sedang jadi target KPK.
Beredar rumor, bahwa beberapa orang penting yang sedang dibidik KPK menitipkan nasibnya kepada seorang Jenderal Polisi yang bermarkas di PTIK karena dipercaya bisa mengatur oknum-oknum penyidik KPK, menyelamatkan orang-orang penting yang sedang dibidik KPK. Lantas apakah Hasto Kristiyanto dan Harun Masiku terdeteksi berada di PTIK dalam rangka mencari "bunker.
Jenderal yang disebut-sebut itu, konon mendagangkan pengaruh, bermarkas di PTIK sehingga ketika berita OTT KPK terhadap Wahyu Setiawan bocor ke publik, beberapa target OTT KPK seperti Hasto Kristiyanto dan Harun Masiku terdeteksi berada di PTIK saat hendak di OTT KPK. Mereka diduga berlindung di markas PTIK, dan nyatanya penyidik KPK gagal melakukan OTT di PTIK malah sempat diinterogasi hingga ditest urin.
Sekiranyapun rumor tentang praktek mendagangkan pengaruh oleh oknum Jenderal Polisi di PTIK, benar adanya, maka praktek demikian harus disterilkan karena praktek demikian jelas merupakan penyalahgunaan wewenang, yang mengotori Lembaga Pendidikan Kepolisian sebagai area terbuka bagi kepentingan Ilmu Pengetahuan Polri yang wajib kita hormati dan kita jaga bersama.
Gubernur PTIK dan KAPOLRI harus mengklarifikasi soal isu adanya praktek mendagangkan pengaruh di markas PTIK, jangan sampai PTIK disalahgunakan dan dijadikan "bunker" bagi orang-orang tertentu yang sedang jadi target KPK sebagaimana nama Hasto Kristiyanto dan Harun Masiku terdeteksi oleh KPK berada PTIK saat hendak di OTT tanggal 8 Januari 2020 yang lalu.
TAG#PETRUS SELESTINUS, #KPK, #PTIK
190234182
KOMENTAR