Puan Sebut Capres dari PDIP Harus Bisa Wariskan Cita-Cita Bung Karno

Jakarta, Inako
Ketua DPR RI Puan Maharani membeberkan kriteria calon presiden (Capres) 2024 yang akan diusung PDIP. Ia menyebutkan Capres yang akan datang harus bisa mewarisi cita-cita sang Proklamotor Ir. Soekarno.
"Tentu saja orang yang bisa meneruskan cita-cita Bung Karno. Perjalanan panjang ini bukan hanya membangun negara saja, perjalanan panjang sesuai dengan cita-cita Bung Karno harus bisa menyatu dengan orang yang mencintai Soekarno," kata Puan di hadapan kader PDIP Kota Surabaya di Kantor DPC.
Selain itu, Puan juga menyebutkan Capres dan Cawapres dari Partai Banteng itu adalah sosok yang pernah berdarah-darah untuk PDIP.
"Harusnya orang tersebut adalah orang yang memang betul paling tidak pernah ikut berjuang, pernah memperhatikan partai, dan ikut berdarah-darah dalam membangun PDIP selama ini," katanya.
Tidaknya hanya itu, Ketua DPP PDIP itu juga menambahkan bahwa Capres yang diusung PDIP harus bisa mengikuti zaman, khususnya dalam sosial media (Sosmed). Namun, sosmed saja belum cukup.
"Kita sudah gak bisa lagi, kemudian zaman itu sudah memang sudah berubah, kita harus mengikuti zaman. Sekarang itu zaman digital, maksudnya ada sosmed, ada media dan lain-lain. Itu penting," tegas Cucu Bung Karno itu.
Menanggapi sejumlah kriteria yang disampaikan Puan tersebut, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, menilai bocoran kriteria yang disebut Puan itu cenderung ke dirinya sendiri. Dia menyebut Puan dianggap sebagai kader yang kadar ke-PDIP-annya sangat tinggi.
"Bahkan kalau diperas lagi lebih spesifik, cenderung mengarah ke Puan. Karena Puan dianggap sebagai kader yang kadar ke-PDIP-annya 1.000 karat. Bahkan sering disebut kemenangan Ganjar jadi gubernur di Jateng karena perjuangan Puan yang berdarah-darah saat itu yang jadi ketua tim pemenangan," ucapnya.
Hal senada juga diungkapkan Pengamat Politik Universitas Paramadina Hendri Satrio. Ia mengatakan karakteristik yang diungkapkan Puan masih terlalu umum. Dia menyebut bisa jadi Puan, Ganjar Pranowo ataupun kader lain.
“Kalau kriteria berdarah-darah baik Puan maupun Ganjar berdarah-darah, tapi ada beberapa calon lain juga yang mungkin Mba Puan enggan menyebutkannya,” ujarnya.
Dia belum bisa menerka siapa yang dimaksud Puan. Dia menilai semua kader akan mengklaim kalau dirinya berjuang membangun partai.
KOMENTAR