Pukat Harimau Resahkan Nelayan di Aceh Utara

Inakoran

Thursday, 15-02-2018 | 22:49 pm

MDN
Pukat Harimau [ilustrasi]

ong>Lhoksukon, Inako – 

Kehadiran pukat harimau membuat ratusan nelayan tradisional di Kecamatan Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, menjadi resah sebab keberadaan pukat harimau di perairan itu mengakibatkan tangkapan ikan mereka menurun drastis.

Panglima Laot (Hukum adat laut) Kecamatan Seunuddon, Amir Yusuf, dihubungi di Lhoksukon Rabu (14/2/2018) membenarkan hal itu dengan menyatakan bahwa kehadiran pukat harimau merupakan salah satu penyebab turunnya tangkapan nelayan tradisional di daerah itu.

Terkait hal itu, ia meminta pihak berwenang untuk segera menertibkan penggunaan pukat harimau di perairan setempat. Jika tidak, sebut Panglima Laot, pihaknya khawatir para nelayan akan mengambil sikap sendiri yang dapat menimbulkan konflik antar sesama nelayan.

Menurut Amir Yusuf, nelayan tradisional pernah mengancam akan mengambil sikap terhadap boat yang menangkap ikan menggunakan pukat harimau, tetapi beruntung masih bisa dicegah setelah diberi pengertian.

Dikatakan, dalam dua pekan terakhir ada sekitar 10 hingga 15 unit boat penangkap ikan dengan pukat harimau beroperasi hampir setiap hari di perairan setempat, baik siang maupun pada malam hari.

Yusuf menambahkan, oukat harimau tidak hanya merusak biota laut, tetapi jaring milik nelayan yang ditebar untuk menangkap ikan juga sering rusak diarungi pukat harimai saat mereka menangkap ikan. Menurut Amir Yusuf, persoalan kerusakan jaring ini bukan baru terjadi.

KOMENTAR