Puluhan Amunisi Diserahkan Kepada TNI Di Perbatasan Papua

Binsar

Friday, 14-12-2018 | 08:46 am

MDN
Warga perbatasan Papua serahkan puluhan amunisi kepada TNI [ist]

Jayapura, Inako –

Kondisi mencekam di wilayah Papua terkait aksi penembakan pekerja jembatan di proyek Trans Papua dua minggu belakangan ini, kini mulau menampakan tanda-tanda meredah. Paling tidak hal itu terlihat dari tindakan yang dilakukan seorang warga Kampung Bompay, Distrik Waris, Kabupaten Keerom, Papua, yang menyerahkan dua buah magazen senjata api laras panjang jenis M16, 56 butir amunisi atau peluru tajam dan tiga amunisi karet kepada TNI di perbatasan RI-Papua Nugini (PNG), Senin lalu.

Menurut keterangan Komandan pos (Danpos) Bombay dari satuan tugas (Satgas) pengamanan perbatasan (Pamtas) RI-PNG Yonif 725/WRG Lettu Inf Rusdi, Kamis mengatakan, penyerahan dua magazen dan puluhan butir amunisi atau peluru tajam itu dilakukan secara sukarela oleh yang bersangkutan.

"Jadi ada warga perbatasan, warga dari Kampung Bombay berinisial S menyerahkan secara sukarela kepada anggota saya, yakni sebanyak dua magazen, 56 butir peluru tajam dan tiga butir peluru karet," katanya.

Menurut dia, penyerahan amunisi tersebut bermula dari kerja bakti pembuatan jamban (toilet) di Gereja Santos Paulus yang dilaksanakan oleh personil Pos Bompay yang dipimpin oleh Serda Hendra Oratmangun bersama warga setempat pada Jumat pekan lalu.

"Pada saat melaksanakan istrahat salah seorang warga yang berinisial `S` mendatangi Serda Hendra Oratmangun dan mengakui bahwa untuk pertama kalinya anggota pos turun langsung membantu pembangunan di Kampung Bompay," katanya.

Warga berinisial S itu, lanjutnya, mengundang Serda Hendra Oratmangun dan anggota Pos Bompay lainnya untuk datang berkunjung di rumahnya.

"Keesokan harinya atau pada Sabtu (8/12), Serda Hendra bersama lima rekannya dari Pos Bompay melaksanakan anjangsana dan memenuhi undangan dari warga itu. Disana, Serda Hendra mengaku prihatin dengan keadaannya tersebut, sehingga pada hari Minggu datang kembali dan membawakan sembako," katanya.

Lebih lanjut Rusdi mengatakan, atas tindakan yang dilakukan Serda Hendra Oratmangun bersama dengan lima rekannya itu ternyata membuat masyarakat setempat merasa aman dan nyaman, selain membantu kerja bakti di gereja, juga selalu memperhatikan warga.
 

KOMENTAR