Puluhan Ribu Santri Ikrarkan Komitmen Jaga NKRI Di Solo

Binsar

Friday, 19-10-2018 | 09:38 am

MDN
Ilustrasi [ist]
"Kami pastikan tidak ada atribut partai atau kampanye salah satu calon presiden,"

 

Solo, Inako –

Sekitar 50.000 santri yang tergabung dalam Santri Nusantara, dari seluruh Indonesia akan mengikrarkan komitemen menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam sebuah apel akbar yang akan berlangsung di Benteng Vastenburg, Solo Jawa Tengah, Sabtu (20/10/2018).

Menurut Ketua Umum PP Rabitah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) yang merupakan asosiasi pondok pesantren se-lndonesia, KH Abdul Ghofarrozin (Gus Rozin), apel akbar itu dibuat dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) pada 22 Oktober.

Meski Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan menghadiri acara Apel Akbar Santri Nusantara itu, namun Ma’ahid memastikan kegiatan itu bukan merupakan kampanye dan tidak mengandung unsur politik.

"Kami pastikan tidak ada atribut partai atau kampanye salah satu calon presiden," kata Gus Rozin di Solo, Jawa Tengah, Kamis (18/10/2018).

Menurutnya, kehadiran Presiden Jokowi dalam Apel Akbar Santri Nusantara bukan sebagai capres, tetapi sebagai pemimpin negara, sekaligus yang menetapkan Hari Santri Nasional pada 22 Oktober 2015 lalu.

 

Apel ini sempat mengalami pemindahan lokasi dan penundaan jadwal karena harus disesuaikan dengan jadwal presiden Jokowi.

Semula direncanakan di Stadion Sriwedari, namun akhirnya dipindahkan di Benteng Vastenburg karena Stadion Sriwedari dipakai untuk kegiatan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov).

Diungkapkannya, HSN memiliki arti dan makna penting bagi kalangan santri dan segenap elemen bangsa dalam sejarah Indonesia. Utamanya peran mereka dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Para santri ikut merebut, membangun dan mempertahankan NKRI. "Ulama dan santri dari dulu hingga sekarang menjadi motor penggerak kesatuan nasional, menjaga Pancasila dan merawat perbedaan," katanya.

Indonesia sebagai nation-state dengan Pancasila sebagai ideologi adalah final, dan tidak berbenturan dengan nilai-nilai agama. Melalui gerakan Apel akbar Santri Nusantara, menjadi momentum peneguh komitmen kaum santri untuk tetap menjadi penjaga NKRI.

Sementara, Solo dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan karena dikenal sebagai kota multikultur. Harapannya, dari semangat multikultur yang ada dapat dirajut persatuan dalam bingkai Bangsa Indonesia. Sehingga muaranya adalah kerukunan antar sesama. Bukan hanya di Solo, tetapi di seluruh Indonesia. 

Ketua Panitia Apel Akbar, Habib Soleh mengatakan, selain ada apel akbar, nantinya juga ada sejumlah kegiatan. Di antaranya penampilan dari Menara Band, Solo Batik Carnaval (SBC), dan juga ikrar santri. "Kami memohon maaf kepada warga Solo jika nanti acara itu menimbulkan kemacetan," kata Habib.

 

Baca juga :


 

 

 

 

KOMENTAR