Puskesma di Sikka NTT Kewalahan Tampung Penderita DBD

Maumere, Inako
Puskesmas dan Rumah Sakit di Kabupaten Sikka Flores NTT kewalahan menampung para penderita DBD yang terus meningkat dalam dua pekan terakhir.
Sesuai data Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, hingga saat ini jumlah warga yang terserang DBD mencapai 269 orang dimana dua diantaranya meninggal.
Anggota Komisi V DPRD NTT Yeni Veronica yang turun melihat langsung penanganan pasien DBD di Puskesmas Magepanda dan RSUD TC Hilers Maumere menyatakan keprihatinan mereka atas tingginya jumlah pasien DBD di kabupaten itu.
Yeni mengapresiasi penanganan pasien DBD oleh tenaga medis di rumah sakit dan puskesmas. Menurutnya hampir sebagian besar pasien DBD yang dirawat di rumah sakit adalah anak-anak.
“Saya berharap dinas kesehatan dan pihak rumah sakit dapat bekerja sama dan saling berkoordinasi dengan memaksimalkan langkah pencegahan sehingga tidak banyak warga terutama anak-anak terkena DBD,” kata dia, Jumat (31/1/2020).
Banyak pasien yang dirawat di lorong rumah sakit dan puskesmas. Bahkan saat kunjungan Komis V DPRD NTT ditemukan seorang anak dengan kondisi suhu panas tinggi dibiarkan tidur di atas kursi di ruang tunggu Puskesmas Magepanda.
Pemerintah diharapkan, mampu meningkatkan sosialisasi pola hidup sehat di tengah masyarakat.
“Saya minta Pemkab Sikka terus memaksimalkan perawatan bagi para pasien DBD sehingga tidak ada lagi pasien yang meninggal akibat terlambat penanganan,” timpalnya.
Dengan kondisi cuaca yang tak menentu ini, kata dia, dipastikan akan ada peningkatan jumlah pasien DBD di Kabupaten Sikka. Hingga saat ini Pemkab Sikka sudah melakukan upaya preventif hingga menyentuh rumah tangga warga dan mengajak menerapkan pola 4M plus guna menghindari ancaman DBD.

KOMENTAR