Putin Klaim Rusia Hanya Perangi Neo-Nazi Ukraina, Benarkah?

Sifi Masdi

Monday, 07-03-2022 | 15:57 pm

MDN
Presiden  Volodymyr Zelensky (kiri) dan Presiden Vladimir Putin (kanan)  [ist]

 

 

Moskow, Inako

Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim serangan yang dilakukan oleh tentara Rusia di Ukraina merupakan sebuah upaya menyingkirkan Neo-Nazi yang berkeliaran di Ukraina.

Hingga saat ini Putin terus mengembankan narasi tersebut. Namun uniknya, Presiden Volodymyr Zelensky yang saat ini memimpin Ukraina adalah keturunan Yahudi.

 

 

Apakah memang klaim Putin benar atau hanya sebagai alibi semata untuk menyerang Ukraina?
Dilansir dari AFP, Jumat (4/3/2022), pekan lalu Putin menyatakan operasi militer khusus yang diperintahkannya berjalan ketat. Dia juga menyebut operasi itu sesuai jadwal.

"Saya ingin mengatakan bahwa operasi militer khusus berjalan ketat sesuai jadwal, sesuai rencana," kata Putin membuka pertemuan dengan dewan keamanannya.

Dia lalu menyebut Rusia dan Ukraina merupakan satu bangsa. Dia mengaku tak akan pernah menyerah dengan keyakinannya itu.

Narasi soal keberadaan 'neo-Nazi' di Ukraina kembali diungkap Putin saat membahas keamanan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Ukraina bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron.

 



Dalam penyataan seperti dilancir AFP, Senin (7/3/2022), Putin mengatakan Angkatan Bersenjata Rusia 'mengendalikan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl' untuk memastikan tidak ada 'provokasi yang penuh dengan konsekuensi parah oleh neo-Nazi Ukraina atau teroris'.

Sebagaimana diketahui, Nazi adalah partai yang pernah berkuasa di Jerman yang dipimpin oleh Adolf Hitler. Nazi bertanggungjawab atas genosida terhadap etnis Yahudi yang lebih dikenal sebagai peristiwa Holocaust. Nazi kerap diasosiasikan dengan kebenciannya terhadap etnis Yahudi.

Uniknya, di tengah narasi soal memerangi 'neo-Nazi' di Ukraina, saat ini negeri itu justru dipimpin oleh Presiden Volodymyr Zelensky yang berdarah Yahudi.


 

KOMENTAR