PWNU Jakarta Target Penggalangan Koin Muktamar NU Capai di Atas Rp 10 Miliar

Jakarta, Inako
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi DKI Jakarta menargatkan mendapat dana di atas Rp 10 miliar lewat penggalangan Koin Muktamar NU. Penggalanan dana tersebut dilakukan dalam rangka mendukung kelancaran dan kesuksesan Muktamar NU yang dilaksanakan pada bulan Oktober 2020 di Lampung.
Wakil Sekretaris PWNU DKI Jakarta, Faisal Romdonih, mengatakan, pengumpulan dana di wilayah DKI Jakarta dimulai sejak launching Koin Muktamar NU di Gedung PWNU DKI Jakarta, Minggu, 15 Maret 2020 yang akan datang.
“Target dana yang terkumpul melalui Koin Muktmar NU untuk tingkat PWNU DKI Jakarta di atas Rp 10 miliar. Durasinya sejak launching Koin ini pada Minggu, 15 Maret 2020 hingga akhir September 2020. Jadi waktunya sekitar 5-6 bulan ke depan,” tegas Faisal dalam perbincangan dengan Inakoran.com, di Kantor PWNU DKI Jakarta, Jumat (6/3/2020).
Simak video Inatv dan jangan lupa klik "subscribe and like" menuju Indonesia maju.
Faisal menambahkan, kegiatan launching Koin Muktamar NU itu dilaksanakan dalam satu hari. Selanjutnya, kegiatan penggalangan dana diteruskan di tingkat cabang-cabang NU di wilayah Jakarta.
“Kegiatan menarik Koin akan dilaksanakan di setiap cabang PWNU Jakarta, mulai dari PCNU (tingkat Kota Administrasi hingga Kabupaten Kepulauan Seribu), MWCNU (Tingkat Kecamatan), Ranting NU (tingkat kelurahan), dan Anak Ranting NU (tingkat RW). Jadi semua digerakkan hingga grass root atau akar rumput. Diharapkan Koin ini memberikan sumbangsih yang besar bagi kemajuan NU sendiri,” tegas Faisal.
Menurut Faisal, dalam penggalangan dana ini tidak ada paksaan. Semua kaum Nahdliyin diharapkan akan memberikan sumbangan secara sukarela dan besaran sumbangan tersebut disesuikan dengan kemampuan masing-masing orang.

“Sumbangan diberikan sesuai dengan kemampuan, misalnya ada Rp 200 ribu, Rp 1 juta, Rp 10 juta, atau mungkin lebih dari Rp 10 juta. Prinsipnya tergantung dari kemampuan masing-masing warga Nahdliyin. Nah, yang paling penting di situ adalah adanya semangat kebersamaan di antara sesama warga NU,” tegasnya.
“Saya kira kegiatan model seperti itu akan terus berlanjut hingga konfrensi wilayah. Jadi intinya adalah kemandirian, dan tidak lagi mengharapkan bantuan dari pemerintah,” tambahnya.
Terkait dengan kemandirian juga diungkapkan oleh Tjoki Aprianda Siregar, Wakil Ketua LPBI NU DKI Jakarta. Ia mengatakan bahwa selama ini pemerintah memberikan bantuan kepada Ormas-ormas melalui APBN. Tetapi saat ini NU ingin memberikan contoh dan teladan kepada Ormas lain soal kemandirian dalam pendanaan.
“NU ternyata bisa dalam memberi contoh soal kemandirian dalam pendanaan. Apalagi NU merupakan Ormas yang terbesar dengan jumlah anggota sekitar 92 juta lebih. NU memberikan contoh dan teladan bahwa tidak selamanya menggantungkan pada pemerintah. Dan sudah waktunya NU harus mandiri dan ini juga sesuai jiwa Tri Sakti,” tegas Tjoki.
Faisal juga menegaskan bahwa pertimbangan utama NU tidak melibatkan pemerintah dalam bantuan pendanaan dalam Muktamar kali ini, karena NU ingin mandiri secara ekonomi.
“Kita lihat bahwa pengumpulan Koin itu sudah berjalan selama satu tahun di daerah-daerah sebelum Munas dan Muktamar. Ternyata pengumpulan Koin tersebut sudah bisa menghidupkan roda organisasi NU sendiri, baik dari sisi ekonomi, maupun dalam membangun rumah-rumah sakit dan sekolah-sekolah. Dana itu bukan dari pemerintah tetapi semua dari pengumpulan Koin itu. Jadi Koin itu sendiri sudah bisa membangun organisasi NU. Oleh karena itu, Muktamar kali ini mengambil moto: NU Mandiri, Indonesia Bermartabat,” tutur Faisal.
Agenda Muktamar NU
Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-34 akan digelar di Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung. Pelaksanaan Muktamar dijadwalkan 22 hingga 27 Oktober 2020.
“Muktamar NU Insyaa Allah dilaksanakan di Ponpes Darussadah asuhan Kyai Muhsin, Lampung Tengah,” kata Ketua PBNU, KH Said Aqil Siroj usai mengisi kegiatan Madrasah Kader NU ke-200 PCNU Lampung Timur di Ponpes Darussalam, Kabupaten Lampung Timur, kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Salah satu agenda utama kegiatan Muktamar NU kali ini adalah pemilihan Ketua PBNU periode 2020-2025. Terkait dengan pencalonan dirinya sebagai Ketua PBNU pada Muktamar tersebut, Said Aqil menyatakan menyerahkan sepenuhnya kepada peserta muktamar.
“Terserah para muktamirin, ” ujarnya kepada wartawan.
KOMENTAR