Raja Tambang Ghana Siap Ambil Alih Chelsea

Jakarta, Inako

Raja tambang asal Ghana, Bernard Antwi Bosiako, dikabarkan telah menyiapkan dana sebesar 3 miliar pounds atau setara Rp56,5 triliun untuk mengambil alih Chelsea dari tangan Roman Abramovic.

Miliader asal Rusia itu, pekan lalu, telah menyatakan akan melepas kepemilikan The Blues – julukan Chelsea – menyusul invasi Rusia atas Ukraina 24 Februari lalu.

Abramovic khawatir, dampak invasi Rusia bisa berpengaruh pada Chelsea, mengingat Inggris termasuk negara yang menentang tindakan Rusia menyerang Ukraina. Dan orang seperti Roman Abramovic diprediksi akan menjadi sosok yang paling dincar FIFA dan UEFA pasca Putin menginvasi Ukraina.

Dalam pernyataannya pekan lalu, Abramovic menyatakan bahwa dia akan melepas Chelsea dengan harga Rp 65,5 triliun.

Angka itu tergolong tinggi, karena itu, sejumlah analis mengklaim bahwa Roman akan kesulitan mendapatkan orang yang mampu mengambil alih klub itu.

Akan tetapi, di luar dugaan, raja tambang asal Ghana ternyata menyatakan sanggup mengakuisisi klub itu dengan harga sebesar itu.

“Saya ingin pergi dan membeli Chelsea. Saya seorang pengusaha. Saya terjun di usaha pertambangan emas dan kenapa saya tak mencoba untuk membeli Chelsea,” kata Bernard Antwi Bosiako mengutip dari The Sun.

Tidak hanya menyatakan sanggup membeli Chelsea, Benhard juga sesumbar akan mendatangkan sejumlah pemain bintang ke Stamford Bridge. Ia menyebut sejumlah nama, antara lain, Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, Vinicius Jr, Thiago Silva dan Jorginho.

Bernard Antwi Boasiako adalah seorang politikus Ghana dan saat ini Ketua Regional Ashanti dari Partai Patriotik Baru (NPP).

Bernard Antwi Boasiako kuliah di Prempeh College dan selesai pada tahun 1996. Dia dikenal di antara teman-temannya sebagai Benghazi.

Ketua Partai Patriotik Baru (NPP) untuk Wilayah Ashanti, Bernard Antwi Boasiako telah mengungkapkan bahwa dia mulai membangun kekayaannya di usia muda, bersikeras dia memiliki "sekitar 100" rumah di Kumasi.

Dia membangun rumah dengan 25 kamar tidur, saat dia baru berusia 22 tahun.

Dia meluncurkan stasiun radio dan televisi baru di Kumasi untuk membantu menyebarkan kebijakan dan program PLTN yang berkuasa saat kampanye memanas memasuki pemilihan 2020.